Bagikan:

JAKARTA - Dinas Sosial DKI Jakarta mulai membagikan bantuan sosial (bansos) untuk warga yang melakukan isolasi mandiri (isoman) karena terpapar COVID-19. Pembagian bansos ini kembali dilakukan setelah adanya peningkatan kasus akibat penyebaran varian Omicron.

Kepala Seksi Jaminan Sosial Dinas Sosial DKI Ahmad Taufiq menuturkan, bansos yang diberikan berupa sembako untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga yang terpaksa tidak bisa keluar rumah karena sedang isolasi.

"Jenis bansosnya sudah ditentukan. Untuk yang isoman itu sembako dalam bentuk beras 20 kilogram, minyak 2 liter, sarden 7 kaleng, biskuit kaleng, dan mie instan satu dus," kata Taufiq saat dihubungi, Kamis, 3 Februari.

Taufiq mengungkapkan, satu paket bansos akan diberikan tiap satu rumah (KK). Sudah ada 940 paket sembako untuk 56 kelurahan yang sudah mengajukan penyaluran bansos.

Saat ini, Dinsos DKI memiliki stok 18 ribu paket bansos yang merupakan sisa dari penyaluran bansos sembako pada lonjakan kasus COVID-19 pertengahan tahun 2021 lalu. Stok ini akan kembali ditambah jika diperlukan.

"Kita berencana mengajukan kembali jika stok yang ada tinggal 5 ribuan. Mungkin kita akan mengajukan kembali untuk penambahan paket sembako karena diprediksi (warga isoman) akan tinggi di Februari sampai Maret," jelas dia.

Ada pun anggaran bansos sembako untuk warga isoman berasal dari belanja tak terduga (BTT) DKI. Pada tahun ini, DKI memiliki anggaran BTT sebesar Rp434 miliar.

Cara untuk bisa mendapatkan bantuan sembako dimulai dari melapor kepada RT dan RW setempat dengan melampirkan surat keterangan dari puskesmas mengenai yang bersangkutan sedang menjalani isolasi mandiri.

Setelahnya, RT-RW akan meneruskan laporan kepada lurah. Kemudian, lurah akan bersurat kepada Dinas Sosial untuk mengambil paket sembako dan didstribusikan kepada penderita isolasi mandiri.