PAPUA - Sebanyak 18 ribu penerima vaksin COVID-19 di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua belum terdata pada penerima vaksinasi di Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya Willy Mambieuw. Rencananya, data berupa nomor induk kependudukan (NIK) penerima vaksin akan direkap untuk disampaikan ke pusat.
"Jadi semua yang sudah punya NIK dan sudah mendapat vaksinasi dan terdata pada Pemda Jayawijaya ternyata tidak terdata di pusat, sehingga ada wacana nanti kita akan buat semacam rekapan," katanya di Wamena, Antara, Kamis, 3 Februari.
Willy Mambieuw memastikan telah membicarakan hal itu dengan dinas kependudukan dan pencatatan sipil, kepolisian serta TNI. Hasil rekapan itu nantinya ditandatangani kepala daerah sebelum diserahkan ke Kementerian Kesehatan.
BACA JUGA:
"Kami akan membawa data itu ke sana agar bisa mencocokkan datanya mengapa ada selisih semacam itu. Tetapi untuk sistem Piker di BPJS tidak ada masalah," katanya.
Dia memastikan vaksinasi di Jayawijaya sudah mencapai 43 persen namun di data kementerian baru mencapai 22 persen. Hal itu terjadi karena 18 ribu penerima vaksin belum terinput di data kementerian dan baru 70-an ribu yang tercatat di sana.
"Ini mungkin karena sistem Piker yang ada di BPJS dengan Kementerian Kesehatan itu tidak sinkron sehingga kita akan lakukan pengecekan data ini," katanya.
Willy Mambieuw memastikan kegiatan vaksinasi terus ditingkatkan mulai dari masyarakat wilayah pusat kota hingga distrik-distrik pinggiran.