PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar meminta Pertamina mendirikan perguruan tinggi politeknik di Dumai, agar generasi muda memiliki pengetahuan dan keterampilan bidang energi atau perminyakan.
"Permintaan ini sewajarnya bisa diwujudkan apalagi hingga kini sekitar 42 persen produksi minyak nasional masih berasal dari Provinsi Riau. Bahkan, Riau menjadi salah satu daerah yang memberikan kontribusi terbesar bagi devisa negara," katanya dalam surat elektroniknya disampaikan Diskominfotik Riau diterima di Pekanbaru, Kamis 3 Februari.
Syamsuar saat menjadi Pembicara utama pada Dies Natalis ke-6 Universitas Pertamina (UP), di Jakarta, itu mengatakan, sebagian besar sumur minyak yang ada di Riau dikelola dan dikuasai oleh PT Pertamina. Juga dilakukan penandatanganan kesepakatan terkait kerja sama di bidang pendidikan antara Gubernur Riau dan Rektor Universitas Pertamina, Prof IGN Wiratmaja Puja, Ph.D.
Karenanya, katanya, sangat wajar jika Pertamina memberikan perhatian yang lebih untuk pembangunan Negeri Lancang Kuning.
BACA JUGA:
"Pertamina ini ada di hampir 12 kabupaten/kota di Riau. Ada di Bengkalis, Siak, Rohul, Rohil, Kampar, Inhu dan Pelalawan. Pelabuhan minyak juga ada di Dumai, kantornya ada di Pekanbaru," katanya dikutip Antara.
Jadi, tegas Syamsuar, jika Pertamina hanya menjadikan Riau sebagai objek untuk mencari keuntungan, tanpa meninggalkan legacy yang baik bagi masyarakat Riau, tentu sangatlah keterlaluan.
"Kami tentu tidak mau jadi penonton di kampung sendiri. Anak-anak Riau sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari bangsa ini juga harus menjadi subjek pembangunan. Harus juga menjadi yang terbaik," katanya.
Syamsuar menyebut bahwa Pertamina melalui Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang mengelola Blok Rokan akan melakukan pengeboran sumur minyak baru sebanyak 500 sumur di Riau atau terbanyak di Indonesia. Sementara berdasarkan informasi, tenaga kerja PHR yang berasal dari anak jati Riau baru sebesar 5 persen, dan alangkah minimnya anak Riau di PHR ini.
Syamsuar mengatakan bahwa dirinya baru mengetahui tentang Universitas Pertamina, yang fokus membangun sumber daya manusia (SDM) khususnya di bidang energi.
"Terus-terang baru saya tahu Universitas Pertamina ini. Kami berharap betul anak-anak Riau juga bisa mendapat pendidikan di sini dengan beasiswa dari Pertamina. Minimal 50 orang dalam setahun," kata Syamsuar yang tampil dengan batik bercorak Telingkai Pucuk Bintang Beralih produksi Thiffa Qaisty itu.
"Sebagaimana prioritas Bapak Presiden Jokowi membangun SDM, kami di Riau juga begitu. SDA bisa saja habis, tapi SDM akan terus bermanfaat. Makanya kami sangat mendukung kerjasama ini," kata Syamsuar seraya menyebut bahwa sebenarnya saat ini banyak anak-anak muda Riau yang memiliki kompetensi dan kualifikasi yang baik. Mereka mayoritas bekerja di perusahaan-perusahaan migas asing.
Ia juga mengaku baru tahu kiprah Pertamina Foundation (PF) yang selama ini banyak memberikan bantuan CSR kepada masyarakat.
"Kami pada kesempatan ini sangat berharap kepada Pertamina Foundation kiranya memberikan CSR-nya untuk kemajuan Provinsi Riau," harap Syamsuar seraya menyebut bahwa selama ini lebih mengenal Tanoto Foundation (April Group) yang sering membantu masyarakat Riau.
Riau, tegas Syamsuar lagi, tidak saja kaya akan migas, tapi juga memiliki kebun kelapa sawit terluas di Indonesia. Termasuk kelapa dan sagu. Ada 4,1 juta hektare lebih kebun kelapa sawit, 400 ribu hektare kelapa dan tanaman sagu dengan kualitas terbaik di Riau.
"Sayangnya kita belum mampu mengembangkan hilirisasinya. Dibanding Malaysia saja kita kalah. Malaysia sudah mampu membuat sampai 100 turunan. Kita 50 saja belum," ungkapnya.
Syamsuar mengatakan bangsa Indonesia sebenarnya mampu dan tidak akan kalah dengan negeri jiran Malaysia, selama mampu menyiapkan SDM yang berkualitas dan mumpuni di bidangnya.
Sementara itu Rektor UP Wiratmaja menyebut bahwa UP bertekad menjadi perguruan tinggi berkelas internasional. "Saya juga mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang sudah ditandatangani dengan Gubernur Riau," ujarnya.
Hadir mendampingi Gubernur Riau, Kadis Pendidikan Provinsi Riau Kamsol, anggota Komisi I DPRD Riau Agus Triansyah dan anggota Komisi V DPRD Riau Muhammad Aulia. Hadir juga secara virtual Dirut Pertamina Nicke Widyawati bersama jajaran direksi.