JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi Kemenko Perekonomian Montty Girianna mengatakan pemerintah masih akan menyediakan cadangan Bahan Bakar Minyak (BBM) Premium. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa wilayah yang belum bisa beralih sepenuhnya ke Pertalite.
"By nature konsumsi premium memang sudah menurun dan akan hilang dengan sendirinya tapi masih pertamina siapkan stok. Just in case," ujarnya dalam Energy Corner, Rabu, 2 Februari.
Dengan demikian, rencana pemerintah untuk menghapuskan BBM Premium belum dapat terlaksana secara sepenuhnya. Menurutnya , tidak menutup kemungkinan akan ada permintaan yang besar dari masyarakat.
Selain itu, komponen yang terdapat dalam Pertalite merupakan campuran dari Premium dan Pertamax sehingga masih akan disediakan stoknya oleh Pertamina.
"Premium ini masih akan ada dan disediakan oleh Pertamina untuk bahan campuran Pertalite," bebernya.
Ia menambahkan, salah satu alasan pengalihan bahan bakar Premium ke Pertalite adalah untuk menekan emisi karbon dan memanfaatkan Pertamax yang kualitasnya bagus dan dicampurkan dengan Pertamax.
"Dengan begitu kita bisa mengurangi emisi gas rumah kaca dan menurunkan karbon dioksida," katanya.
Ia juga belum bisa memastikan kapan Premium akan benar-benar hilang dari Indonesia mengingat masih ada wilayah di luar Jawa yang masih menggunakan bahan bakar Premium.
BACA JUGA:
"Susah jawabnya karena masih ada konsumsi di daerah kecil tapi tahun ini kalau bisa premium sudah tidak ada lagi," kata dia.
Sebelumnya, dalam paparan kinerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa jumlah premium yang beredar di masyarakat hanya sebesar 0,03 persen dan secara alami akan hilang peredarannya.
"Almost zero dan secara alami memang akan hilang dengan sendirinya," ujarnya.