Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Hardianto menyebutkan alih kelola wilayah kerja Rokan menjadi kado terindah bagi Riau, dan harus dapat ditangkap sebaik-baiknya oleh daerah agar memberikan keuntungan bagi masyarakat Riau.

"Ini merupakan kado terindah bagi Riau. Blok Rokan yang dikelola oleh negara dalam hal ini Pertamina, jangan nantinya yang jadi kebanggaan justru menimbulkan kekecewaan. Siapapun pengelolanya, tetap yang diambil itu SDA Riau, sesuai dengan pasal 33 UUD 1945. Kekayaan alam digunakan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan rakyat. Secara hakikat karena SDA itu ada di Riau tentu yang paling diprioritaskan sejahtera yakni rakyat Riau," ujar Hardianto usai Paripurna HUT ke-64 Provinsi di Pekanbaru, dikutip dari Antara, Selasa 10 Agustus.

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) secara resmi mengambil alih pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Rokan selama 20 tahun ke depan. Hal itu bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Riau ke-64 pada 9 Agustus 2021.

Hardianto meminta agar Pertamina melalui pengelolaan Blok Rokan berkomitmen untuk dapat berkontribusi positif terhadap perekonomian Riau. Sebagai tuan rumah, momentum untuk memperoleh keuntungan yang sepadan dari keberadaan Blok Rokan ini sudah lama dinanti.

"Seandainya Blok Rokan dikelola negara sekalipun, kalau Riau belum bisa menikmati saya pikir ini sangat sedih. Nah, kita berharap Blok Rokan yang dikelola Pertamina ini dapat mendatangkan manfaat bagi kemaslahatan masyarakat Riau," kata Politisi Gerindra itu.

Sementara itu, Anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) Riau Abdul Wahid mengatakan kehadiran Pertamina sebagai jati diri negara diharapkan mempunyai tanggung jawab besar terhadap pengelolaan Blok Rokan. Wujud dari rasa tanggung jawab tersebut harus diimplementasikan melalui upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi minyak dan gas Blok Rokan.

"Kita berharap tentu ini diwujudkan melalui peningkatan produksi dan profesionalisme pengelolaannya. Karena kita tahu Blok Rokan sudah lama dikelola oleh Chevron. Dengan kehadiran Pertamina kita berharap bisa dimaksimalkan produksinya," ujar Abdul Wahid.

Dia juga meminta agar Pertamina melibatkan partisipasi perusahaan lokal dalam bentuk pengadaan barang dan jasa, serta tenaga kerja.

"Dalam mengoperasionalkan Blok Rokan tentu ada stake holder yang menjadi penunjang bisnis ini, kita minta pengusaha lokal penting untuk dijajaki kerjasamanya. Pengalaman mereka selama bermitra dengan Chevron juga sangat luar biasa. Begitu juga dengan tenaga kerja lokal yang harusnya diakomodir," kata Wahid.