Bagikan:

JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN secara resmi telah mengakuisisi pembangkit listrik Blok Rokan yang berkapasitas 300 Mega Watt (MW). Pembangkit listrik tersebut merupakan kelolaan PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara atau MCTN.

Adapun akuisisi tersebut ditandai dengan Penandatanganan Conditional Sale & Purchase Agreement (SPA) atau Perjanjian Jual Beli Saham (PJBS) yang dilakukan antara PLN dengan Chevron Standard Limited (CSL) yang digelar pada, Selasa, 6 Juli.

Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini berujar dengan penandatanganan SPA ini, maka PLN memastikan pasokan listrik ke Blok Rokan saat PT Pertamina (Persero) melalui unit usaha PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengambil alih pengelolaan blok ini dari Chevron Pacific Indonesia pada bulan depan, tepatnya 9 Agustus 2021 akan berjalan lancar.

Lebih lanjut, Zulkifli mengatakan bahwa pengambilalihan saham MCTN sebesar 100 persen merupakan langkah strategis perseroan untuk menjaga keberlangsungan produksi di wilayah kerja Blok Rokan. Sekadar informasi, Chevron Standard Limited (CSL), afiliasi Chevron, sebelumnya memiliki mayoritas saham MCTN ini, yakni 95 persen.

"Pagi ini kita menyaksikan penandatangan PT MCTN pemasok listrik di wilayah kerja Rokan antara PLN dengan Chevron Standard Limited. Ini merupakan titik strategis untuk memastikan keberlangsungan produksi di wilayah kerja Rokan," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, 6 Juli.

Proses akuisisi sendiri dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama melalui SPA, dimana MCTN akan menjadi bagian dari perusahaan pelat merah. Sehingga manajemen PLN akan meneruskan pengoperasian MCTN secara jangka pendek yakni selama 3 tahun ke depan atau pada periode transisi.

Kemudian, lanjut Zulkifli, pada tahap kedua, perseroan akan menyambungkan sistem kelistrikan Regional Sumatera dengan Blok Rokan.

"Blok Rokan akan kami sambungkan dengan sistem kelistrikan Sumatera, sehingga di tahun ke-4 dan tahun seterusnya listrik untuk Blok Rokan ini akan dialiri listrik PLN dari Regional Sumatera," katanya

Sekadar informasi, pembangkit listrik MCTN berkapasitas 300 Mega Watt (MW) ini telah dibangun sejak 20 tahun lalu dengan nilai investasi sekitar 190 juta dolar AS atau sekitar Rp2,7 triliun dengan asumsi kurs Rp14.500 per dolar.

Adapun, PLN dan CSL disebutkan telah melakukan komunikasi untuk mengakuisisi saham CSL di MCTN ini sejak November 2020.