Bagikan:

JAKARTA - Pencarian terhadap 73 ribu lebih warga Meksiko yang hilang akibat perang antara pemerintah melawan kartel narkoba kembali berlanjut. Sebelumnya pencarian sempat dihentikan karena mewabahnya COVID-19 sejak Maret.

Dilaporkan Reuters, Jumat, 4 September, rakyat Meksiko yang dibantu oleh militer tampak siap melakukan pencarian. “Sungguh luar biasa melakukan pencarian kembali. Enam bulan kami putus asa untuk mengetahui bahwa kami tidak bisa keluar untuk mencari orang yang kita cintai,” kata Leticia Hernandez, seorang warga yang kehilangan putranya delapan tahun lalu.

Kebanyakan orang yang terlibat dalam pencarian memang diketahui sebagai anggota keluarga korban hilang. Mereka melanjutkan proses pencarian hanya berbekal perlengkapan sederhana, seperti drone, sekop, dan palu.

Drone digunakan untuk mencari orang hilang di bagian pegunungan di Hidalgo, Meksiko Utara. Langkah itu tampak membuahkan hasil. Kelompok pencari pun mendaki bukit dan menemukan sebuah tempat yang tampak seperti area pembakaran jasad manusia.

"Sebuah drum kaleng menarik perhatian kami. Kami terkejut bahwa di dalamnya ada cukup banyak sisa tulang yang hangus," kata pendiri organisasi United Forces for Our Disappeared di Nuevo Leon, Hernandez.

Hernandez menambahkan, meski dirinya bukan ahli dalam analisis tulang, pengalamannya dalam melakukan pencarian membuat Hernandez paham bahwa tulang yang ditemukan merupakan sisa-sisa dari manusia yang dibakar.

Menurut data resmi, perang geng kartel yang terjadi sejak tahun 2006 mencatatkan lebih dari 287 ribu pembunuhan di Meksiko. Akan tetapi, banyak di antara kasus yang ada tak terkait dengan kejahatan terorganisir.