Mengharukan, Wanita di Cibubur Ini Bantu Berikan ASI untuk Anak yang Ibunya Meninggal karena COVID-19
Foto: Dok. Antara

Bagikan:

JAKARTA - Warga Cibubur, Jakarta Timur, Kiasatina Amalia terdorong membantu asupan Air Susu Ibu (ASI) untuk para bayi yang tidak memiliki ibu karena meninggal dunia akibat COVID-19.

"Tidak perlu menunggu kaya untuk berbagi, tidak perlu menunggu sukses untuk memberi, tidak perlu menunggu hebat untuk menjadi orang yang berguna bagi orang lain. Saya berbagi dengan apa yang saya miliki," kata Kiasatina, dikutip dari Antara, Selasa 1 Februari.

Kiasatina yang biasa disapa Tina setiap hari memompa ASI miliknya untuk didonasikan kepada sejumlah bayi yang terdampak pandemi COVID-19. Awal mulanya, Tina merasa iba atas kabar meninggalnya para ibu akibat COVID-19 yang ia ketahui dari berbagai pemberitaan di media massa.

Pikirannya saat itu tertuju pada anak-anak para korban. Tak jarang ibu yang meninggal dunia masih memiliki anak yang memerlukan asupan ASI ekslusif.

Berangkat dari rasa iba pada situasi itu, Tina mulai memompa ASI-nya dan di tempatkan ke dalam wadah, kemudian menawarkan secara gratis di media sosial untuk diberikan kepada para bayi yang membutuhkan.

Aksi sosial Tina pun mendapatkan simpati dari sejumlah koleganya. Mereka pun tergerak ingin melakukan hal serupa.

Dalam perjalanannya, Tina dan kolega mendapati masalah karena kewalahan menyediakan wadah atau kantong untuk menyimpan ASI serta alat pendingin agar ASI yang mereka simpan tidak rusak.

Relawan Berani Bangkit memberikan bantuan berupa kulkas dan botol ASI ukuran 100 ml kepada Tina dan donatur lainnya agar dapat melanjutkan aksi sosial mereka.

"Dari cerita ibu Tina tersebut relawan Berani Bangkit memberi donasi kepada Tina untuk melanjutkan kebaikannya," kata Deputi Relawan Koordinator Nasional Berani Bangkit Zaenal Abidin melalui keterangan tertulis.

Pemberian donasi tersebut dilakukan pada Minggu 30 Januari di Perumahan Cibubur, Jakarta Timur. "Berani Bangkit sendiri adalah gerakan kerelawanan Recovery Indonesia akibat dampak dari COVID-9 yang bergerak di bidang sosial meliputi Pendidikan, UMKM, dan kebutuhan ibu rumah tangga," katanya.

Zaenal mengatakan gerakan tersebut mengambil peran membantu pemerintah dalam pemulihan Indonesia.

"Kita berharap dengan adanya gerakan ini Indonesia dapat terlepas dari masa sulit dengan bersama dalam menyelesaikan solusi bangsa, sebab kita adalah bangsa yang kuat. Olehnya kita jangan takut untuk berbuat lebih," katanya.