Bagikan:

JAKARTA - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat melakukan pemantauan terhadap delapan vihara yang menggelar ibadah tatap muka saat Tahun Baru Imlek pada Selasa 1 Februari.

Kepala Satpol PP Jakarta Pusat Bernard Tambunan mengatakan, sebenarnya ada 32 vihara di Jakarta Pusat, namun hanya delapan yang melaksanakan ibadah untuk umat.

"Hanya delapan vihara yang melaksanakan kegiataan, dua di antaranya di Tanah Abang. Sisanya 24 vihara itu (ibadah) lewat zoom," kata Kasatpol PP Jakpus Bernard kepada VOI, Senin 31 Desember.

Meski hanya delapan vihara yang melaksanakan kegiatan, Satpol PP tetap mengerahkan sekitar 80 anggota untuk mencegah kerumunan di delapan vihara tersebut.

"Delapan vihara itu berada di wilayah Sawah Besar, Tanah Abang, Senen dan Gambir," ujarnya.

Selain berjaga di vihara, petugas juga akan berkeliling untuk memastikan tidak ada pertunjukan Barongsai atau Liong Naga di sekitar vihara untuk mencegah kerumunan dan potensi penyebaran virus.

"Arak-arakan seperti barongsai tentu tidak diperkenankan. Wagub juga sudah menegaskan itu karena nanti akan menimbulkan kerumunan, apalagi saat ini varian Omicron meningkat," kata Bernard.

Petugas juga akan memastikan tidak ada pengemis atau PMKS yang biasanya muncul di depan kelenteng.

"Kita akan imbau nanti agar jangan di situ, tetapi kami tidak melakukan penangkapan karena suasana Imlek," ujarnya.