Bagikan:

JAKARTA - Korea Utara kembali melakukan uji coba peluncuran rudal balistik pada Hari Minggu, kali ketujuh peluncuran rudal oleh negara itu bulan ini, kata pemerintah Jepang.

Rudal itu bergerak ke timur sekitar 800 kilometer, mencapai ketinggian maksimum sekitar 2.000 km, kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno, mengutip Kyodo News 30 Januari.

"Tampaknya telah terjadi di luar zona ekonomi eksklusif Jepang di Laut Jepang," Matsuno menambahkan pada konferensi pers.

Seorang pejabat pemerintah Jepang mengatakan tidak ada laporan segera mengenai kerusakan kapal dan pesawat di daerah itu.

"Peluncuran rudal balistik melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, yang protes kerasnya diekspresikan kepada DPRK. Kami masih mengerjakan detailnya, tetapi, jika kami mempertimbangkan lintasan balistik normal, rudal itu menempuh jarak sekitar 800 km, dengan ketinggian maksimum sekitar 2.000 km," kritik Matusno, mengutip TASS.

Sementara itu, Perdana Menteri Fumio Kishida akan mengadakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional Minggu malam sebagai tanggapan atas peluncuran terbaru, menurut sumber pemerintah.

PM Kishida telah menginstruksikan pemerintah untuk memberikan informasi kepada publik dengan cepat dan akurat, memeriksa keselamatan kapal dan pesawat, dan menanggapi setiap perkembangan yang tidak terduga.

Terpisah, militer Korea Selatan juga mengkonfirmasi peluncuran apa yang digambarkan sebagai rudal balistik yang dicurigai menuju Laut Jepang. Rudal ttu ditembakkan sekitar pukul 7:52 pagi dari Provinsi Jagang Utara, kata militer Selatan.