Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas COVID-19 Wiku Adisasmito mengakui Indonesia belum berhasil untuk menekan laju kasus COVID-19 secara konsisten. Padahal pandemi sudah berjalan selama enam bulan.

Inkonsistensi itu tampak karena pada awal tahun ini, ketika pandemi terjadi di Indonesia. Angka kasus COVID-19 sepertinya bisa dikendalikan oleh pemerintah. Namun, hal ini justru tidak terlihat sekarang karena terus meningkatnya jumlah kasus secara masif.

"Beberapa minggu terakhir ini terlihat peningkatan jumlah kasus yang cukup signifikan dan tentunya yang dulu bisa kita kendalikan sekarang terjadi kondisi yang mengkhawatirkan," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 3 September.

"Apa artinya ini semua. Artinya kita belum berhasil menekan dan mencegah penularan secara konsisten secara nasional," imbuhnya.

Wiku juga menegaskan, per Kamis, 3 September ini terjadi penambahan kasus COVID-19 secara signifikan sebanyak 3.622 kasus.

"Di mana kalau kita lihat ada empat provinsi yang menjadi kontributor terhadap angka ini. Tentunya provinsi lain juga, tetapi ini adalah empat yang terbesar," tegasnya.

Adapun empat provinsi yang dimaksud adalah DKI Jakarta dengan penambahan kasus sebesar 1.359, Jawa Timur 377 kasus, Jawa Tengah 242 kasus, dan Jawa Barat 238 kasus.

Berkaca dari angka tersebut, Wiku meminta masyarakat dapat berperan aktif menekan kasus COVID-19 di Indonesia karena pemerintah tak dapat bekerja sendiri.

"Ini adalah tugas kita. Bukan hanya tugas pemerintah tapi juga tugas seluruh masyarakat agar betul-betul patuh menerapkan kedisiplinan protokol kesehatan individu maupun secara kolektif," pungkasnya.