PM Australia Janji Kucurkan Dana Tambahan Rp10 Triliun untuk Lindungi Great Barrier Reef
Ilustrasi Great Barrier Reef. (Wikimedia Commons/Sarah_Ackerman)

Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Hari Jumat menjanjikan tambahan sekitar 703 juta dolar AS atau setara Rp10.095.853.300.000, untuk melindungi Great Barrier Reef guna mendukung ribuan pekerjaan pariwisata, beberapa bulan jelang pemilihan federal.

Terumbu karang, salah satu atraksi alam paling terkenal di Australia namun di bawah ancaman pemanasan global, telah menjadi penangkal petir untuk kritik terhadap dukungan koalisi konservatif yang berkuasa, terkait bahan bakar fosil.

PM Morrison yang tengah berada di bawah tekanan terkait penanganan wabah COVID-19 terburuk di negara itu, yang dipicu oleh varian Omicron mengatakan, investasi itu akan membantu melindungi sekitar 64.000 pekerjaan di Queensland yang bergantung pada terumbu karang.

Negara bagian timur laut itu akan menjadi 'medan pertempuran besar', ketika PM Morrison pergi ke tempat pemungutan suara pada Bulan Mei, untuk memenangkan masa jabatan keempat berturut-turut untuk partainya. Koalisi konservatifnya saat ini memegang 23 dari 30 kursi majelis rendah negara bagian di Parlemen.

"Kami mendukung kesehatan terumbu karang dan masa depan ekonomi operator pariwisata, penyedia perhotelan, dan komunitas Queensland yang menjadi jantung ekonomi terumbu karang," ujarnya dalam sebuah pernyataan, mengutip Reuters 28 Januari

scott morrison
Perdana Menteri Australia Scott Morrison. (Wikimedia Commons/Eesan1969)

Pendanaan tambahan yang akan digunakan selama sembilan tahun ke depan, akan menambah paket 2 miliar dolar Australia yang sudah ada dan dirancang untuk melindungi terumbu karang dari ancaman lingkungan selama tiga dekade mendatang.

Terdiri dari lebih dari 3.000 terumbu individu yang membentang sejauh 2.300 km (1.430 mil), Great Barrier Reef telah kehilangan lebih dari setengah karangnya selama tiga dekade terakhir, dengan gelombang panas laut memicu tiga peristiwa pemutihan besar dalam lima tahun terakhir.

Lebih dari setengah dana baru akan digunakan untuk meningkatkan kualitas air, dengan mencegah erosi tanah dan membatasi limpasan nutrisi dan pestisida dari pertanian. Sisanya akan digunakan untuk menargetkan spesies invasif dan untuk sistem pemantauan.

Kelompok lingkungan Greenpeace mengatakan "mengejutkan", melihat pemerintah berencana mengalokasikan lebih banyak dana sementara mengabaikan perubahan iklim.

PM Morrison dengan tegas mengesampingkan tindakan lebih keras terhadap emisi gas rumah kaca, dengan alasan itu akan merugikan pekerjaan, dan telah mengesampingkan penguatan target emisi 2030 Australia.

Terkait rencana penambahan anggaran ini, Partai Buruh Oposisi menggambarkan pendanaan itu sebagai aksi pemilu.

"Pemerintah telah meninggalkan bisnis pariwisata di ujung utara Queensland dalam kesulitan, sekarang dengan 5 menit untuk kampanye pemilihan, mereka ingin berpura-pura peduli," kata Jim Chalmers kepada wartawan.

Untuk diketahui, terumbu karang itu nyaris terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia yang terancam punah oleh PBB tahun lalu. Setelah lobi intensif oleh Australia, panel PBB menunda pemungutan suara hingga awal 2022.