Ancaman Itu Mulai Nyata Ketika Banyak dari Kita yang Merasa COVID-19 Sudah Hilang
Ilustrasi warga yang mulai malas pakai masker (Photo by Alin Luna on Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Hal yang ditakutkan selama ini datang kembali. Angka kasus positif COVID, termasuk di dalamnya akibat varian omicron, kembali melonjak di Indonesia.

Selama beberapa bulan terakhir, memang Indonesia berhasil mengendalikan laju penularan COVID-19. Vaksinasi yang gencar dikolaborasi dengan ketaatan warga terhadap protokol kesehatan membuat angka positif COVID-19 menurun drastis.

Tapi karena itu juga yang akhirnya membuat kita terlena. Sadarkah kalau kita seakan merasa bahwa COVID-19 seperti sudah tak ada lagi?

"Mungkin kita sempat terlena dengan rendahnya kasus selama enam bulan terakhir, dan mulai merasa bahwa ancaman COVID-19 sudah hilang sepenuhnya," kata jubir Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis 27 Januari.

Merujuk data Satgas Penanganan COVID-19 per 27 Januari 2022, kasus harian nasional COVID-19 bertambah sebanyak 9.077 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 berjumlah 4.309.270 orang.

"Dengan kembali naiknya kasus secara perlahan ini seyogyanya dapat menjadi motivasi kita untuk kembali disiplin protokol kesehatan," ucapnya.

Ia menyampaikan, penerapan disiplin protokol kesehatan yang sudah menjadi bagian dari adaptasi hidup baru selama dua tahun terakhir ini terbukti secara ilmiah memberikan berbagai manfaat.

Ia mengemukakan, memakai masker menurunkan risiko penularan hingga 79 persen dan menurunkan risiko terinfeksi, menurunkan kasus harian, dan menekan kurva penularan.

Selain itu, juga menurunkan angka perawatan di rumah sakit, dan menurunkan angka kematian hingga 65 persen, serta terbukti efektif digunakan dalam kondisi populasi bergejala maupun tidak bergejala.

Ia menambahkan, mencuci tangan juga menjadi hal penting dalam menghadapi COVID-19. Meskipun rute penularan utama COVID-19 melalui saluran pernapasan, penelitian membuktikan bahwa virus yang ada pada area wajah terutama di sekitar hidung dapat terhisap dan menginfeksi.

"Salah satu manfaat cuci tangan adalah mencegah menempelnya virus ke area di sekitar wajah sehingga menurunkan risiko tertular. Secara umum mencuci tangan merupakan bagian yang harus dilakukan selayaknya secara rutin dilakukan sebelum pandemi COVID-19," tuturnya.

Kemudian menjaga jarak, Wiku mengatakan, menjaga jarak merupakan cara paling efektif mencegah penularan bahkan dapat mencegah penularan hingga di atas 90 persen.

"Disiplin protokol kesehatan terbukti merupakan langkah yang paling mudah, murah, dan efektif dalam mencegah penularan," katanya.