JAKARTA - Jaksa Jerman menangkap dan mendakwa seorang warga negara Rusia sebagai mata-mata untuk Moskow, menuduh dia telah memberikan informasi tentang teknologi kedirgantaraan Eropa, khususnya kendaraan peluncuran ruang angkasa Ariane, kepada intelijen Rusia.
Jaksa federal mengatakan tersangka, yang diidentifikasi hanya sebagai Ilnur N., bekerja sebagai peneliti ilmiah di universitas Bavaria sampai penangkapannya pada 18 Juni tahun lalu.
Penangkapan tersebut menyoroti aktivitas intelijen Rusia di Jerman, bahkan ketika Berlin menghadapi tekanan dari sekutu Barat untuk mengambil sikap yang lebih kuat dalam mendukung Ukraina ketika pasukan Rusia berkumpul di perbatasannya.
Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) pertama kali mendekatinya paling lambat musim gugur 2019, kata jaksa, menambahkan dia telah memberi tahu SVR dirinya siap untuk bekerja sama dengan mereka.
"Kepentingan badan tersebut secara khusus menargetkan berbagai tahap pengembangan peluncur ruang angkasa Eropa Ariane, dan penelitian para terdakwa terhadap alat-alat," kata jaksa dalam sebuah pernyataan, mengutip Reuters 27 Januari.
Sejak November 2019 dan seterusnya, ia secara teratur bertemu dengan petugas penanganan yang berbasis di Jerman, berulang kali menyerahkan informasi tentang proyek penelitian, menerima uang tunai 2.500 euro atau sekitar 2.800 dolar AS.
Mengutip France24 dari AFP, program Ariane Badan Antariksa Eropa terdiri dari serangkaian roket transportasi yang dirancang untuk mengangkut beban berat termasuk satelit ke luar angkasa.
BACA JUGA:
Kasus ini muncul pada saat ketegangan meningkat antara Jerman dan Rusia, karena Barat khawatir Moskow berencana untuk menyerang Ukraina. Jerman sendiri sebelumnya mengalmi serangkaian kasus dugaan spionase Rusia di wilayahnya.
Pada Oktober 2021, seorang pria Jerman dijatuhi hukuman percobaan dua tahun karena menyerahkan denah lantai gedung parlemen ke dinas rahasia Rusia, saat dipekerjakan oleh perusahaan keamanan.
Pada Bulan Agustus, seorang mantan pegawai kedutaan Inggris di Berlin ditangkap karena dicurigai telah memberikan dokumen kepada intelijen Rusia. Jerman juga berulang kali menuduh Rusia melakukan spionase dunia maya.