Musni Umar Puji Stasiun Terintegrasi Warisan Anies, Netizen: Gagal Tender Formula E Angkat Juga Dong
Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar (Youtube Musni Umar)

Bagikan:

JAKARTA - Kebersihan, kerapihan dan mudahnya akses layanan saat mampir ke Stasiun terintegrasi Transjakarta-MRT CSW, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sudah dinikmati oleh setiap orang.

Proyek miliaran rupiah masa kepemimpinan Anies Baswedan ini tentu saja membantu warga ibu kota semakin cepat dan mudah dalam mengakses transportasi. paling penting adalah terhindar dari ragam kemacetan yang lazin ditemukan di Jakarta.

Potret indahnya stasiun terintegrasi ini juga diangkat Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar. Di akun Twitternya, @musniumar misalnya, Musni menyebut stasiun ini sangat indah dan modern.

"Anies Baswedan bangun Stasiun terintegrasi Transjakarta-MRT CSW sangat indah dan modern 5 tingkat," tulis Musni.

Sedangkan di akun Youtubenya, Musni menjajal langsung stasiun terintegrasi ini. Ada beberapa bagian yang disorot oleh Musni saat monolog dalam Youtube seperti mudahnya akses penumpang, informasi dan jadwal pelayanan transportasi sampai kebersihan yang selalu dijaga.

"Saya berada di tingkat paling atas, mudah dijangkau lift sangat bagus sekali. Ada penunjukanya, dari sini bisa ke Mampang Prapatan begitu juga ke Ragunan bisa dari sini. Mau ke Manggarai kita nanti sambung. ini stasiusn terintagrasi yg sangat bagus sekali," puji Musni Umar.

Tak hanya itu, Musni juga menyebut petugas yang ada di stasiun terintegrasi sangat membantu dalam pelayanan. Musni menyebutkan, stasiun ini merupakan karya yang diwaariskan oleh Anies Baswedan.

"Ini karya yang diwariskan Anies Baswedan selama memimpin 4 tahun. Pada Oktober nanti beliau mengakhiri masa bakti. Kita tentu sangat berbahagia. Semua warga pasti sangat senang," ucap Musni.

Di akun Twitternya, cuitan Musni ini ditanggapi beragam oleh netizen. Salah satunya datang dari akun @Dionbon**** yang meminta Musni untuk mengangkat juga proyek prestisius yang hendak digelar Anies, Formula E.

"Formula E gagal tender angkat juga dong mus," ucap akun ini.

Managing Director Formula E PT Jakpro Gunung Kartiko sebelumnya menargetkan pada awal Februari pemenang tender sudah ditetapkan, sehingga pembangunan sirkuit langsung dilakukan.

"Insyaallah awal Februari sudah ada pemenang dan sudah mulai berjalan. Target kami adalah tiga bulan. Jadi Februari, Maret, April, diharapkan selesai dan pelaksanaan tetap di bulan Juni," tutur Gunung.

Gunung menjelaskan penyelenggaraan Formula membutuhkan biaya Rp150 miliar. Sebagian anggaran sudah dipakai untuk pembelian alat untuk kebutuhan konstruksi pembangunan trek.

"Dana pembangunan trek secara total itu sekitar Rp150 miliar. Sebagiannya sekitar Rp70 miliar sudah dipakai membeli perlengkapan trek sejak tahun 2019," ujar Gunung.

Namun saat rapat dengan Komisi B DPRD DKI terungkap bahwa Jakpro belum memegang dana pembangunan sirkuit Formula E yang dikabarkan berasal dari sponsor. Informasi ini juga bisa dilihat dalam situs e-Procurement Jakpro.