Mengapa Matahari Terasa Lebih Lama Muncul di Langit Jakarta? Ini Jawabannya
Ilustrasi jalanan sore hari (Photo by Charles Postiaux on Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Beberapa sore belakakangan ini Astrid merasakan keanehan. Ketika dia tiba di rumah pukul 18.30 WIB, langit di Jakarta masih terang, seperti layaknya pukul 17.00 WIB.

Peristiwa ini memang sudah terjadi beberapa hari belakangan ini. Langit Jakarta dan sekitar tampak masih terang meski telah lewat dari pukul 18.00, dalam kondisi tidak hujan. Matahari pun seakan bertengger lebih lama.

Mengapa bisa begitu? Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) punya penjelasan mengenai kondisi ini.

Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin menjelaskan, waktu terang yang lebih lama dari biasanya merupakan siklus yang biasa terjadi setiap tahun sebagai efek dari pergerakan semu matahari.

"Untuk bulan Desember dan Januari ini memang secara umum hari siang itu terasa relatif lebih panjang di wilayah belahan bumi selatan (BBS) termasuk wilayah Indonesia bagian selatan ekuator. Sehingga, bisa kita perhatikan waktu sore itu kondisi umumnya masih terasa lebih terang," kata Miming kepada VOI, Rabu, 26 Januari.

Miming mengungkapkan, saat ini kondisi cuaca secara umum di wilayah Jabodetabek cerah-berawan, dengan catatan terdapat potensi hujan ringan-sedang di beberapa wilayah terutama pada dini hari sampai pagi hari.

"Kondisi cerah-berawan pada siang-sore dapat memberikan dampak pada kondisi atmosfer yang terasa lebih terang dengan kondisi potensi suhu cukup terik dapat terjadi pada siang hari," tutur dia.