MAKASSAR - Fenomena cincin matahari atau halo dikabarkan muncul di langit Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan. Video halo matahari ini dibagikan di media sosial.
Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Hasanuddin belum menerima informasi halo matahari atau fenomena cincin matahari di langit Antang, Makassar. Tapi fenomena ini disebut biasa terjadi.
“Halo adalah fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari ini karena ada pembiasan sinar matahari oleh awan tinggi. Mungkin ada, apalagi kalau kondisi tadi Makassar, kondisi awan yang sedang banyak awan tinggi (cirrus). Itu fenomena biasa apalagi kalau kondisi awannya lagi banyak awan tinggi,” ujar Forecaster Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Hasanuddin, Faqih Nurrohman dikonfirmasi VOI, Senin, 10 Januari.
Sementara dikutip dari situs BMKG, Halo atau cincin matahari merupakan lingkaran sinar putih berbentuk lingkaran pada matahari. Fenomena halo terjadi karena terbentuk saru kristal-kristal es dari awan cirrus pada ketinggian 5-10 km. Cahaya matahari direfelskikan atau dibiaskan oleh permukaan es berbentuk prisma sehingga cahaya matahari terpecah ke dalam beberapa warna akibat efek udara dan dipantulkan ke arah tertentu.
Fenomena Halo selain terjadi dalam bentuk lingkaran penuh dengan bagian pinggir berbingkai warna pelangi, juga bisa berwujud setengah lingkaran dengan pusat pada cahaya matahari.
BACA JUGA:
Fenomena Halo matahari diawali dari adanya cahaya matahari, sinar matahari kemudian direfleksikan atau direfleksikan atau dibiaskan oleh kristal-kristal es yang berbentuk batang atau prisma. Sinar matahari yang terpecah ke dalam beberapa warna terseebut dipantulkan ke arah tertentu di sekitar matahari dan menjadi cincin cahaya di sekitar matahari.
Fenomena Halo disebut BMKG fenomena alam biasa, tidak ada hubungannya deengan tanda cuaca ekstrem atau apa pun. Karenanya masyarakat tidak perlu panik atau terpengaruh dengan mitos atau informasi yang tidak benar terkait fenomena tersebut.
Biasanya setelah beberapa saat setelah matahari bersinar dan memanaskan partikel air yang super dingin di awan cirrus, maka fenomena itu akan hilang