YOGYAKARTA - Memandangi langit biru cerah terasa sangat menenangkan dan damai. Apalagi jika di bawah langit terdapat iring-iringan awan dan sesekali burung melinas. Tapi pernahkah Anda bertanya-tanya kenapa langit berwarna biru?
Di antara banyaknya warna-warna yang ada mengapa langit di siang hari berwarna biru? Secara sederhananya bahwa hal itu adalah fenomena alam, namun penyebab langit biru bisa dijelaskan secara ilmiah.
Penampakan langit warna biru terlihat setelah terbit matahari hingga menjelang matahari terbenam. Banyak yang mengira bahwa warna langit memang biru adanya. Namun masih banyak yang belum tahu bahwa warna biru langit terjadi karena spektrum cahaya.
Fenomena langit biru sama halnya dengan warna biru pada lautan. Warna biru pada laut tampak ketika anda melihatnya dari kejauhan. Fenomena langit biru berkaitan dengan pembiasan atau pembauran cahaya yang bisa dijelaskan dalam ilmu sains.
Penyebab Langit Berwarna Biru
Mengacu dari buku 'Einstein Aja Gak Tau!' kara Robert L.Wolke, disebutkan bahwa langit tampak biru karena partikel-partikel kecil di atmosfer membaurkan cahaya biru. Udara murni sebenarnya tidak berwarna, sehingga semua panjang gelombang dalam spektrum cahaya dapat melewatinya tanpa diserap.
Namun udara yang mengandung molekul dan partikel debu yang lebih kecil daripada panjang gelombang cahaya tampak menyebabkan sebagian cahaya tersebar. Cahaya biru tersebar lebih banyak daripada warna lain, sehingga membuat langit terlihat biru.
Secara sederhana, langit tampak biru karena spektrum cahaya yang diterima mata kita. Ketika melihat langit, kita melihat semua warna dalam cahaya matahari yang datang ke arah kita. Selain itu, kita juga menerima cahaya biru yang dibaurkan oleh udara dari berbagai arah.
Kondisi ini menyebabkan kita mendapatkan lebih banyak cahaya biru daripada yang dikirimkan langsung oleh matahari, sehingga langit terlihat lebih biru dibandingkan cahaya matahari itu sendiri. Inilah mengapa langit berwarna biru.
Kenapa Langit Berwarna Biru Menurut Sains?
Ada sejumlah penyebab kenapa langit berwarna biru. Berikut penjelasannya.
Terdapat Gelombang Cahaya Pendek
Di dalam tata surya alam semesta, sumber cahaya berasal dari Matahari. Sinar dari matahari memancar ke planet-planet lain, termasuk Bumi. Pancaran cahaya putih dari matahari yang menuju bumi akan melewati atmosfer Bumi.
Dalam ilmu fisika dijelaskan bahwa atmosfer bumi diibaratkan seperti prisma kaca. Atmosfer tersebut mengandung berbagai macam gas, seperti oksigen, nitrogen, karbon, dan lainnya. Atmosfer tersebut akan membuat cahaya menjadi terpecah-pecah melewatinya.
Cahaya yang memancar ke bumi akan terpecah menjadi gelombang yang berbeda-beda, mulai dari gelombang panjang dan gelombang pendek.
Gelombang cahaya panjang akan berubah menjadi sejumlah warna, yaitu kuning, merah, dan jingga. Sementara gelombang cahaya pendek akan berubah menjadi warna hijau dan biru. Warna-warna tersebutlah yang dapat ditangkap oleh mata kita.
Gelombang Cahaya Pendek Berhamburan di Angkasa
Gelombang cahaya pendek dapat diteruskan lurus sampai menjangkau jarak jauh. Sebagian besar gelombang tersebut akan berhamburan di angkasa. Kondisi itulah yang menyebabkan sebagian besar langit berwarna biru dibandingkan warna lainnya. Cahaya gelombang pendek seperti melingkupi Bumi, sehingga langit yang membentang tak terbatas tersebut akan tampak berwarna biru.
Penyebab Langit Berwarna Biru Menurut Teori Rayleigh
Menurut teori Rayleigh, ada tiga faktor yang membuat warna langit menjadi biru. Ketiga hal itu adalah cahaya Matahari, atmosfer Bumi, dan penglihatan manusia. Namun perlu diketahui bawah biru pada langit bukalah berasal dari pantulan biru lautan.
Berikut penjelasan tiga faktor yang mempengaruhi langit berwarna biru.
Cahaya Matahari
Cahaya matahari akan tampak berwarna putih kekuningan jika dilihat dengan mata telanjang. Namun faktanya sinar Matahari tersebut tersusun dari berbagai macam warna, seperti warna pelangi jika dilihat dari sebuah prisma.
Atmosfer Bumi
Atmsfer Bumi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi fenomena warna biru pada langit. Ada banyak jenis partikel di luar angkasa. Partikel oksigen (O2) dan Nitrogen (N2) yang keberadaannya paling banyak.
Ketika pancaran sinar Matahari masuk ke bumi, terjadi interaksi antar cahaya dan partikel yang terdapat di atmosfer. Interasik yang terjadi menyebabkan penghamburan cahaya Rayleigh atau yang biasa disebut Rayleigh Scattering.
Cahaya biru dan violet mempunyai panjang gelombang yang lebih pendek, sehingga mudah terserap oleh molekul di udara. Dengan begitu kedua cahaya ini akan lebih banyak tersebar dan terhamburkan. Langit berwarna biru karena intensitas cahaay violet atau ungu lebih rendah dibandingkan warna biru.
Penglihatan Manusia
Faktor lain yang menyebabkan terjadinya warna biru adalah karena penglihatan manusia. Mata manusia lebih peka menangkap warna biru dibandingkan warna violet. Berbagai macam panjang gelombang dan spektrum pada cahaya matahari tersebarkan karena adanay interaksi antara cahaya dengan partikel yang ada di atmosfer.
Warna biru dan violet tersebar lebih banyak dibandingkan warna lain karena memiliki panjang gelombang lebih pendek. Warna langit pun tampak biru karena mata kita sensitif terhadap warna biru.
Proses Terbentuknya Warna Biru Langit
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, langit berwarna biru terjadi karena cahaya biru yang tersebar dan ditangkap oleh mata manusia. Menurut laman resmi National Oceanic and Atmospheric Administration milik NASA, proses terbentuknya langit biru disebabkan oleh gas dan partikel di atmosfer Bumi yang menyebarkan cahaya matahari ke segala arah.
Cahaya biru memiliki gelombang yang lebih pendek dan lebih kecil, sehingga lebih mudah tersebar daripada warna lainnya. Dekat dengan cakrawala, warna biru dapat memudar menjadi biru muda atau putih.
Meskipun sinar matahari mencapai kita, namun ia melewati lebih banyak lapisan udara. Oleh karena itu, molekul gas yang tersebar di atmosfer cenderung menyebarkan cahaya biru yang akhirnya sampai ke mata kita. Inilah alasan utama mengapa langit sering terlihat berwarna biru.
Proses Terbentuknya Langit Menurut Agama Islam
Dalam agama Islam, proses penciptaan langit dijelaskan dalam Al-Qur’an. Sebagaimana termuat dalam surat Al-A’raaf ayat 54, Allah menciptakan langit, bumi, dan isinya dalam waktu enam hari. Ayat tersebut mengandung makna bahwa Allah hanya membutuhkan waktu selama dua hari saja untuk membuat langit.
Menurut penafsiran Ahmad Sonhadji M. dalam Al-Qur'an, sebelum Allah menciptakan langit dan bumi, Allah menciptakan singgasana-Nya di atas air. Ketika air digoncang oleh-Nya, tercipta buih dan asap. Allah menjadikan buih tersebut menjadi Yabusah (tanah kering), sedangkan asapnya dijadikan langit. Dalam konteks ini, langit awalnya terbentuk dari asap yang muncul dari air yang digoncangkan oleh Allah.
Demikianlah penjelasan dari kenapa langit berwarna biru menurut sains. Warna biru pada langit sebenarnya merupakan akibat dari pembauran dan penyebaran cahaya biru dari spektrum cahaya matahari yang bisa ditangkap oleh mata manusia. Baca juga fenomena planet sejajar.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.