Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Minta Rumah Sakit Antisipasi Lonjakan COVID-19
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi/FOTO VIA ANTARA

Bagikan:

SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta seluruh rumah sakit antisipasi gelombang ketiga atau lonjakan kasus COVID-19 yang diprediksi terjadi pada awal Februari 2022.

"Rumah sakit, Asrama Haji, RSLT (Rumah Sakit Lapangan Tembak) maupun GBT (Gelora Bung Tomo) harus siaga untuk mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19 yang membutuhkan rawat inap," kata Wali Kota Eri di Surabaya dikutip Antara, Rabu, 26 Januari.

Belajar dari pengalaman sebelumnya, Eri Cahyadi mengaku tidak ingin ada kecolongan dengan adanya lonjakan kasus COVID-19 di Kota Surabaya sehingga ia ingin memastikan ketersediaan obat dan oksigen di rumah sakit cukup aman.

"Insyaallah tidak ada kelangkaan lagi. Obat-obatan, bahan medis habis pakai, alat medis habis pakai, dan oksigen telah disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19," katanya.

Eri Cahyadi juga meminta, seluruh masyarakat di Kota Pahlawan untuk tidak panik dan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) dalam menghadapi varian Omicron.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina mengatakan, secara umum gejala yang ditunjukkan oleh pasien yang terpapar varian Omicron adalah gejala ringan.

Apabila mempunyai gejala batuk dan pilek, serta melakukan perjalanan dengan riwayat perjalanan luar kota yang berisiko, maka diminta segera memeriksakan diri untuk dilakukan tes usap.

"Hal ini sebagai upaya pencegahan penularan dan penyebaran varian Omicron," ujarnya.

Nanik memastikan tingkat kesembuhan dari paparan varian Omicron cukup cepat. Maka, ia meminta masyarakat agar tidak panik dan tetap melakukan aktivitas sehari-sehari seperti biasa dengan menerapkan prokes dengan ketat.

"Varian Omicron di Kota Surabaya rata-rata menunjukkan keluhan tanpa gejala sampai dengan gejala ringan, akan tetapi kami wajib tetap waspada terhadap penyebaran varian Omicron dimanapun berada," katanya.