SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengklaim Bed Occupancy rate (BOR) di rumah sakit di Surabaya berangsur menurun jadi 70 persen. Sebelumnya, BOR RS di Surabaya berada di angka 100 persen.
"Sekarang BOR RS di Surabaya sudah turun jadi sekitar 70 persen," kata Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa, 10 Agustus.
Eri Cahyadi mengatakan, menurunnya BOR RS itu dibuktikan dengan berkurangnya pasien COVID-19 yang dirawat di RS, baik itu RS rujukan maupun RS darurat dan lapangan.
Misalnya pasien yang menjalani isolasi di rumah sakit lapangan tembak (RSLT) mulai berkurang jadi 30, sebelumnya sekitar 100 lebih.
"Sekarang kondisi di RSLT sudah mulai jauh berkurang, bahkan kemarin tinggal 30 orang. Di RS Darurat GOR Bung Tomo juga berkurang. Kami berharap kosong semua," ujarnya.
Meski terjadi penurunan, Eri Cahyadi tetap meminta seluruh pihak untuk tidak lengah dan tetap menjaga protokol kesehatan (prokes). Menurutnya, disiplin prokes kunci aman terhindar dari penyebaran COVID-19.
"Maka itu, kita semua tetap harus menjaga prokes. Karena ketika protokol kesehatan sudah dijaga, angka penurunannya akan turun drastis. Namun penurunan kasus ini jangan sampai membuat kita lengah," ujar dia.
BACA JUGA:
Meski BOR menurun, Eri Cahyadi menyatakan RS darurat tetap akan dioperasikan, baik RS Darurat dan lapangan, maupun Rumah Sehat yang ada di setiap kelurahan. Tujuannya untuk mengantisipasi jika ada lonjakan kasus seperti sebelumnya.
"Rumah sehat ini bukan untuk ketika kita diserang kaget baru berdiri. Tapi akan berdiri selamanya. Jadi, Insyallah rumah sehat tetap ada. Jadi ketika kita tidak meminta, ketika ada penyakit, COVID-19 ini ada varian baru. Kita sudah siap seperti hari ini," ujarnya.