JAKARTA - Pemerintah memutuskan untuk memindahkan dua agenda penting pertemuan fisik G20 dari Bali ke Jakarta untuk mengantisipasi penyebaran kasus COVID-19 varian omicron yang kini tengah melonjak.
Namun, Ibu Kota saat ini juga memiliki kasus COVID-19 dan penularan varian Omicron yang tinggi. Tercatat, Jakarta telah memiliki 1.697 kasus varian Omicron. Dari total yang terinfeksi, sebanyak 1.166 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 531 lainnya adalah transmisi lokal.
Lalu, mengapa agenda G20 harus dipindah? Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membeberkan alasannya.
Riza menjelaskan, meski miliki banyak kasus corona, capaian vaksinasi di Jakarta juga sudah tinggi. Kemudian, Jakarta memiliki fasilitas penunjang pertemuan internasional yang memadai.
"DKI ini kelebihannya vaksinnya sudah lebih dari 120 persen. Berbagai dukungan, pengamanan, dan sarana-prasarana jauh lebih siap sebagai Ibu Kota negara sudah siap," kata Riza di Balai Kota DKI, Rabu, 26 Januari.
Politikus Partai Gerindra ini menuturkan, Pemprov DKI akan memastikan pelaksanaan G20 tak akan terganggu dengan adanya penularan COVID-19.
Hal ini dilakukan dengan meningkatkan capaian vaksinasi dosis ketiga atau booster hingga pengawasan penerapan protokol kesehatan.
"Sampai nanti pelaksanaan G20, kita harus pastikan Jakarta ini aman. Caranya, vaksin booster kita percepat, pengawasan kita tingkatkan, monitoring kita tingkatkan, juga pemberian sanksi kita terus lakukan bagi siapa pun yang melanggar," jelas dia.
SEE ALSO:
Sebagai informasi, agenda pertemuan 2nd FCBD dan 1st FMCBG sedianya bakal digelar pada 15-18 Februari mendatang di Pulau Dewata. Namun, akibat perkembangan COVID-19 saat ini, dua agenda tersebut dipindah ke Jakarta.
Namun, belum diketahui secara pasti apakah penyelenggaraan di Jakarta nanti akan mengambil periode waktu yang sama dengan sebelumnya di Bali atau terdapat pergeseran tanggal acara.
“Memperhatikan perkembangan COVID-19 di tingkat global dan nasional, terutama dari varian omicron yang tingkat penyebarannya sangat tinggi serta mempertimbangkan hasil survei kehadiran (in person) para delegasi G20, maka dengan ini diberitahukan bahwa penyelenggaraan 2nd FCBD dan 1st FMCBG dipindahkan dari Bali ke Jakarta,” ungkap Sekretaris I Pertemuan G20 Bidang Logistik Rudy Rahmayadi dalam keterangannya.
Ada pun perhelatan 2nd FCBD dan 1st FMCBG merupakan forum yang masuk dalam kategori Finance Track (Jalur Keuangan) yang diinisiasi oleh Kementerian Keuangan RI dan Bank Indonesia.