Cegah Varian Omicron, Wagub DKI Jakarta Imbau Warganya Tak Lakukan Euforia Berlebihan Saat Natal dan Tahun Baru
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, ingatkan warga Jakarta untuk tetap jaga protokol kesehatan. (foro: voi/rizki s.)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memberikan imbauan kepada masyarakat agar mewaspadai virus varian baru, Omicron yang telah masuk ke Indonesia. Hal itu disampaikannya saat mendatangi Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jalan Wiyoto Wiyono, Jakarta Timur, Sabtu 18 Desember.

Orang nomor dua di kota Jakarta ini meminta warga DKI Jakarta agar tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) COVID-19, terutama saat perayaan Natal dan Tahun Baru agar tidak terjadi klaster penularan seperti pda  tahun sebelumnya.

"Tentu kita harus lebih berhati-hati, lebih waspada. Laksanakan prokes 5M. Apalagi ini di penghujung tahun pada libur natal dan tahun baru. Kita tahu buat tahun baru setiap ada libur diikuti dengan penyebaran (COVID-19)," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kepada wartawan, Sabtu 18 Desember.

Virus COVID-19 varian Omicron telah masuk dan menginfeksi beberapa warga Indonesia. Kini para pasien tengah mendapatkan perawatan medis di Wisma Atlet, Jakarta.

Wagub Ahmad Riza Patria mengimbau masyarakat untuk waspada karena varian omivron lebih cepat menular dari varian sebelumnya.

"Virus omicron ini tidak kelihatan gejalanya dan penyebarannya cepat. Mohon berhati - hati dan waspada," ujarnya.

Riza juga meminta warga Jakarta agar tetap mematuhi protokol kesehatan terutama saat perayaam Natal dan Tahun Baru mendatang. Pasalnya, tingkat penularan saat hari raya cukup tinggi.

"Sekalipun DKI Jakarta dengan vaksinnya paling banyak, vaksin orang dewasa. Bahkan anak - anak sudah mulai dari 6-11 tahun kita selesaikan dalam waktu cepat. Namun sekalipun sudah vaksinnya tinggi tidak menjamin kita terbebas dari penyebaran COVID-19. Kuncinya pastikan prokes," katanya.

Riza menghimbau masyarakat Jakarta tidak melakukan apapun bentuk kegiatan yang memicu kerumunan massal dan euforia berlebihan saat Natal dan Tahun Baru nanti. Diharapkan kasus COVID-19 di Indonesia dapat ditekan dan tidak kembali terjadi penyebaran varian baru di Indonesia.