Bagikan:

GIANYAR - Tak ada bukti perselingkuhan sebagaimana dugaan I Nengah Wanta terhadap istrinya Kadek Setyawati. Wanta menghabisi nyawa pria teman istrinya, Jupriyadi bahkan setelahnya menganiaya istri karena emosi menduga ada hubungan spesial di antara keduanya. 

"Kalau bukti-buktinya, belum ada bukti. Cuma dugaan-dugaan si tersangka saja," kata Kapolsek Sukawati Kompol I Made Ariawan, Rabu, 26 Januari. 

Tersangka menurutnya hanya menaruh curiga terhadap istrinya yang diduga berselingkuh dengan Jupriyadi. Dugaan ini muncul karena toko istrinya berhadapan dengan lapak jualan ayam potong milik Jupriyadi yang tewas dibunuh.

"Karena (tersangka curiga) lihat gerak-gerik (istrinya). Karena, warung (korban) berhadapan, ada rekaman suara (di handphone) setelah diceks tidak ada dan belum pernah kepergok dan tersangka melihat langsung berselingkuh tidak pernah. Tersangka hanya emosional," imbuh Ariawan.

Menurut kepolisian, tersangka dan istrinya memang sering cekcok. Hubungan mereka diketahui tak harmonis. 

"Memang dia cekcok dari dulu dan tidak harmonis hubungan suami dan istri. Kalau dengan si korban cowok malah temanan," ujarnya.

Sementara kondisi korban Kadek Setyawati sudah mulai membaik. Korban penganiayaan suaminya ini masih dirawat di rumah sakit

"Kondisi istrinya sudah stabil namun masih dilakukan perawatan di rumah sakit. Ke depannya, tetap kita laksanakan penyidikan biar tuntas masalah kasus ini dan koordinasi dengan kejaksaan," ujar Ariawan.

Diberitakan sebelumnya, I Nengah Wanta (36), warga Gianyar, Bali, menusuk istrinya Kadek Setyawati. Dia juga membacok Jupriyadi diduga selingkuhan istrinya.  Jupriyadi tewas karena luka bacokan. 

Peristiwa berdarah ini teerjadi di perumahan Candra Ayu, Desa Batubulan, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Pelaku sudah ditangkap polisi.

Kejadian berawal pada Senin, 24 Januari malam. Pelaku datang ke toko pulsa milik istrinya di Sukawati, Gianyar. Saat itu pelaku sempat memanggil Jupriyadi yang juga sedang berjualan dekat toko pulsa istrinya. 

Menurut polisi, pelaku mengajak Jupriyadi berbincang. Pelaku disebut polisi sudah dendam karena curiga Jupriyadi selingkuh dengan istri pelaku.

Setelah beberapa saat, pelaku kembali ke rumah mengambil sabit dan pisau. Pelaku kembali ke toko pulsa istrinya dan langsung menyabet Jupriyadi

“Kamu selingkuh (dengan) istri saya," teriak pelaku saat menyabet senjata tajam ke Jupriyadi sebagaimana ditirukan polisi. 

"Atas bacokan yang dialami korban tersebut, korban sempat berlari  untuk menyelamatkan diri ke arah sawah yang ada di selatan dengan posisi mata sabit masih tertancap di punggung korban," ujar Ariawan.

Korban yang mengalami luka bacokan kemudian dinyatakan meninggal dunia di RS Ganesha Celuk.