MEDAN - Bangunan kerangkeng mirip penjara yang ditemukan di rumah pribadi Bupati Langkat, Sumut, nonaktif, Terbit Rencana Perangin Angin saat digeledah KPK sedang jadi sorotan. Bupati Langkat rupanya pernah berbicara soal kerangkeng berisi manusia di rumahnya.
Dalam wawancara tahun 2021, Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin Angin membenarkan ada kerangkeng di areal rumah pribadinya itu. Namun, Terbit Perangin Angin mengatakan tempat itu merupakan lokasi pembinaan terhadap korban penyalahgunaan narkoba
"Itu bukan rehabilitasi, itu tempat pembinaan yang saya buat selama ini untuk membina bagi masyarakat yang penyalahgunaan narkoba. Itu namanya bukan rehabilitasi, hanya pembinaan, tempat pembinaan," kata Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin Angin dalam video wawancara yang dilihat, Selasa, 25 Januari.
Terbit Rencana Perangin Angin menjelaskan, alasannya menjadikan lokasi itu sebagai tempat pembinaan agar bisa membantu masyarakat yang menjadi korban narkoba di Kabupaten Langkat
"Kurang lebih 10 tahunlah yang sudah kita lakukan. Sudah kita siapkan ada 3 gedung pembinaan untuk tempat peristirahatan mereka," ujarnya.
Dalam pembinaan itu, Terbit Rencana Perangin Angin menyebutkan semua biaya yang muncul menjadi tanggungjawabnya. Bupati Langkat—yang kini jadi tahanan KPK— saat itu mengatakan, sebagian besar penghuni di lokasi itu diantar oleh keluarganya sendiri.
"Perawatan itu gratis semua, bagi masyarakat yang ada keluarganya mengantarkan. Ada juga keluarganya yang meminta supaya dijemput keluarganya yang penyalahgunaan narkoba. Kalau untuk penyediaan itu semua gratis, kita yang menyediakan semua," ujarnya.
Kerangkeng yang disebut lokasi pembinaan itu telah ada sejak dirinya belum menjadi Ketua DPRD Kabupaten Langkat. Terbit Recana Perangin Angin saat itu berharap apa yang dilakukannya itu bisa membantu masyarakat di Kabupaten Langkat.
"Hanya pandangan kami, kami berharap supaya bisa membantu masyarakat kabupaten Langkat dari sisi mana. Kami berkoordinasi dengan ibu dengan hati ikhlas niat yang baik," paparnya.
"Walaupun kami hanya kecil dan tidak besar pengaruhnya di Kabupaten Langkat ini, kami sungguh prihatin terhadap penyalahgunaan narkoba karena kami lihat, banyak korban, semua keluarga jadi korban itulah mengapa sampai hari ini masih kami lakukan," sambungnya.
BACA JUGA:
Klaim lain, Terbit Rencana Perangin Angin menyebutkan sudah ada ribuan orang yang keluar dari tempat pembinaan itu. Ia menegaskan, penghuni kerangkeng itu mendapatkan menu makanan yang sama dengan yang dimakannya.
Namun, Terbit Rencana Perangin Angin tak menyebutkan berapa kali penghuni kerangkeng itu diberikannya makan dalam sehari.
"Menu makan itu ibu yang menangani, termasuk kesehatan," kata dia.