Bagikan:

JAKARTA - Gelombang pertama bantuan internasional tiba di Tonga, membawa pasokan yang sangat dibutuhkan usai negara itu diguncang letusan gunung berapi bawah laut yang disusul tsunami akhir pekan lalu, dengan tetap memerhatikan Tonga sebagai negara bebas COVID-19.

Selandia Baru mengatakan pesawat militernya mendarat di bandara utama Tonga setelah para pekerja membersihkan abu dari landasan. Australia juga mengkonfirmasi pesawat bantuan pertama telah tiba. Awalnya, upaya pengiriman bantuan terhambat abu vulkanik yang menutupi Tonga.

Setidaknya tiga orang telah meninggal dan komunikasi telah lumpuh, dan Tonga baru saja mulai membangun kembali kontak global setelah lima hari terputus dari seluruh dunia.

Pada hari Kamis, Angkatan Pertahanan Selandia Baru mengkonfirmasi pesawat C-130 Hercules mendarat di Tonga tepat setelah pukul 16:00 waktu setempat (03:00 GMT).

Melansir BBC 20 Januari, pesawat itu penuh dengan wadah air, kit tempat tinggal sementara, generator listrik, peralatan kebersihan dan keluarga, serta peralatan komunikasi.

Beberapa jam kemudian, Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton mengunggah cuitan di Twitter, pesawat pertama yang dikirim oleh Angkatan Pertahanan Australia telah mendarat, membawa "bantuan kemanusiaan dan persediaan bantuan bencana."

tsunami tonga
Foto udara Tonga usai erupsi dan tsunami. (Wikimedia Commons/NZ Defence Force)

Australia mengatakan, salah satu dari dua pesawat bantuan Boeing C-17 Globemaster yang dikirim juga memiliki perangkat "penyapu" untuk membantu menjaga landasan tetap bersih.

Tim penyelamat dan ratusan sukarelawan selama berhari-hari bekerja mati-matian untuk membersihkan lapisan abu tebal di landasan pacu bandara di ibu kota Nuku'alofa yang menghalangi pendaratan pesawat.

Para sukarelawan menggunakan gerobak dorong dan sekop, yang oleh komandan pasukan gabungan Selandia Baru Laksamana Muda Jim Gilmour disebut sebagai "usaha raksasa".

"Setelah letusan, seluruh Tonga menjadi abu-abu. Kita berbicara tentang anjing, mobil, dan bangunan, semuanya tertutup abu," ujar jurnalis Tonga Marian Kupu kepada BBC dari ibu kota Nuku'alofa.

Kupu mengatakan, tebalnya hujan abu membuat pembersihan landasan 'sulit' dan menimbulkan kemungkinan ancaman kesehatan bagi mereka yang terlibat dengan tugas tersebut, yang "terutama anak laki-laki".

Pihak berwenang Australia dan Selandia Baru telah mengkonfirmasi, pengiriman bantuan akan dilakukan tanpa kontak, untuk mencegah risiko penyebaran COVID-19 ke pulau yang sejauh ini hanya mengalami satu kasus virus dalam pandemi.

"Pesawat diperkirakan akan berada di darat hingga 90 menit sebelum kembali ke Selandia Baru," ungkap Menteri Pertahanan Selandia Baru Peeni Henare.

tsunami tonga
Foto udara Tonga usai erupsi dan tsunami. (Wikimedia Commons/NZ Defence Force)

Sementara, Laksamana Muda Gilmour mengatakan protokol COVID-19 tanpa kontak 'dipatuhi dengan ketat', menambahkan prosedur bantuan akan mencakup memastikan awak pesawat tidak akan melakukan kontak dengan siapa pun di darat, dan bahwa setiap orang akan mengenakan alat pelindung diri (APD).

"Kami sangat menghormati bahwa hal terakhir yang dibutuhkan Tonga sekarang adalah mencegah wabah Covid di atas bencana ini," tambahnya.

Australia juga mengatakan tidak ada personel yang akan turun dari pesawat mereka.

Sementara itu, sebuah kapal angkatan laut Selandia Baru juga dijadwalkan tiba di Tonga pada hari Kamis, mendahului kapal pasokan lainnya. Henare sebelumnya mengatakan kepada BBC, kapal logistik akan membawa lebih dari 250.000 liter air tawar dan peralatan desalinasi, yang digunakan untuk memisahkan garam dari air.

"Hal paling mendesak yang datang dari pemerintah Tonga adalah kebutuhan air bersih," katanya.

Kupu menyampaikan kekhawatiran serupa, persediaan air di negara kepulauan Pasifik akan habis, mengatakan mereka "berdoa untuk air, untuk hujan lebat, kami tidak memiliki cukup air."

Untuk diketahui, kontak dengan Tonga tetap terbatas. Sambungan 2G telah dipulihkan oleh penyedia telekomunikasi Digicel, tetapi saluran tersebut kewalahan oleh permintaan. Kabel bawah laut utama yang terputus yang menghubungkan negara pulau terpencil ke dunia luar, kemungkinan membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk diperbaiki.