Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron berharap operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar belakangan ini menimbulkan efek jera.

Semua pihak diharap menjadikan operasi senyap yang rutin dilaksanakan belakangan ini sebagai pelajaran.

"Kami harap ini tidak akan terjadi lagi. Kami berharap penangkapan demi penangkapan ini memberikan efek jera sekaligus pembelajaran untuk tidak lagi melakukan korupsi," kata Ghufron seperti dikutip dari YouTube KPK RI, Kamis, 20 Januari.

Setidaknya, sudah empat operasi senyap yang dilakukan oleh KPK selama bulan Januari ini. Pada Rabu, 5 Januari KPK menangkap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.

Kemudian seminggu setelahnya atau Rabu, 12 Januari giliran Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud ditetapkan sebagai dijaring KPK. Selanjutnya, tim KPK kembali bergerak dan berhasil menangkap Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin pada Selasa, 18 Januari.

Terakhir, KPK juga melakukan OTT di Surabaya, Jawa Timur pada Rabu, 19 Januari. Kali ini sasarannya bukan kepala daerah melainkan hakim, panitera, dan pengacara yang persidangannya tengah berjalan di Pengadilan Surabaya.

"Kami harap (OTT, red) ini tidak akan terjadi lagi," tegas Ghufron.

Dengan adanya efek jera yang ditimbulkan dari OTT ini, dia berharap Indonesia dapat bersih dari tindak rasuah.

"(Semua pihak, red) agar jera dan takut untuk melakukan korupsi sehingga Indonesia benar-benar bebas dari korupsi," pungkasnya.