JAKARTA - Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi menyayangkan kondisi Jakarta yang masih terendam banjir akibat hujan yang mengguyur, Selasa, 18 Januari.
Atas kondisi ini, Prasetyo menekankan pembangunan sumur resapan dalam program Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ternyata tidak berguna dalam menanggulangi banjir Jakarta.
"Bukan menambah permasalahan, apa yang dibuat oleh Gubernur hari ini, perencanaan sumur resapan ini tidak ada gunanya," kata Prasetyo saat ditemui di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Januari.
Karenanya, Prasetyo mendesak Anies untuk segera merealisasikan normalisasi sungai sebelum masa jabatannya berakhir pada Oktober 2022. Program ini mandek di proses pembebasan lahan.
"Sebetulnya harus normalisasi atau naturalisasi. Itu kerjakan aja dulu. Setelah itu beres, baru kita lihat sejauh mana banjirnya. Tapi kalau sekarang kan hujan dikit semua tergenang. Udah enggak karu-karuan," cecar Prasetyo.
"Fokuslah sama kerjaan, sayang anggaran besar kalau hasilnya tetap banjir," ungkap Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI tersebut.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat banjir masih menggenang 102 RT di Jakarta dengan ketinggian air mencapai 90 sentimeter. Banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur sejak pagi hingga malam hari kemarin.
"Informasi genangan sampai pukul 15.00 WIB ada di 102 RT atau 0,3 persen dari 30.470 RT yang ada di DKI Jakarta," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI M. Insaf dalam keterangannya.