TANGSEL - Polisi terus mendalami tewasnya seorang rentenir NS di Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) yang dilakukan oleh nasabahnya, CS (38). Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Sarly Sollu mengatakan akan memeriksa teman seprofesi dari korban, hal ini dilakukan untuk mengetahui kebenaran dari kasus tersebut.
Sebagaimana diketahui, kejadian pembunuhan itu terjadi di Gang Sahlan, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin 17 Januari, sekitar pukul 08.20 WIB. Keributan antara NS dan CS terjadi di dalam rumah CS.
“ Ya kemungkinan temen-teman daripada korban NS seprofesi (Rentenir) akan dipanggil untuk sebagai keterangan saksi,” kata Sarly kepada awak media, Selasa 18 Januari.
Dalam kesempatannya, Sarly menjelaskan awal mulanya insiden berdarah tersebut. Berawal dari NS yang datang ke rumah CS untuk menagih utang sebesar Rp350 ribu. Namun, pria yang berprofesi sebagai tukang gorengan ini belum mampu membayarnya.
“Namun CS ini belum ada uang, sehingga NS tersulut emosinya. Terjadilah pemukulan pada bagian kepala, berdasarkan hasil keterangan pelaku penganiayaan (CS),” katanya.
Pemukulan yang dilakukan NS yang menjadi pemicu terjadinya pembunuhan. Keduanya pun berkelahi di dalam rumah CS sampai akhirnya pelaku mengambil senjata tajam.
“Karena CS tidak terima pemukulan yang dilakukan NS ini, kemudian dia balik akhirnya terjadi duel,” sambungnya.
BACA JUGA:
Kata Sarly, pelaku dengan korban terus cekcok dengan sengit. Alhasil keduanya berduel dengan senjata tajam.
“NS mengambil pisau terlebih dahulu kemudian menyabet daripada bagian tubuh bagian CS. Kemudian CS ini juga memang (melihat) parang ada di situ, lalu mengambil dan langsung menebas bagian leher depan korban,” ucapnya.
Atas kejadian itu, NS meninggal di lokasi kejadian. Sementara itu, pelaku harus menjalani perawatan di RS IMC Ciputat, karena terkena sayatan pisau.
“Kondisi pelaku juga ada beberapa sayatan di badannya termasuk di tangannya dan saat ini dalam perawatan di RS IMC Ciputat,” tandasnya.