Cerita Saksi, Pembunuhan Rentenir di Tangsel Sangat Mengerikan, Korban dan Pelaku Saling Bertumpukan Bersimbah Darah
Agung, warga sekitar lokasi kejadian yang melihat korban dan pelaku bertumpukan bersimbah darah/ Foto: Jehan/ VOI

Bagikan:

TANGERANG - Kasus pembunuhan rentenir, NS, yang dilakukan tukang gorengan, CS masih membekas diingatan warga Gang Sahlan, Ciputat, Tangerang Selatan. Bagaimana tidak, warga sekitar melihat persis korban dan pelaku bertumpukan bersimbah darah.

Agung, salah satu warga sekitar yang rumahnya tidak jauh dengan tempat kejadian perkara (TKP) menceritakan detik-detik dirinya melihat korban dan pelaku sudah bersimbah darah, bertumpukan di depan pintu rumah.

Diceritakan Agung. Senin 17 Januari, sekitar pukul 08.20 WIB, saat itu dirinya sedang berada di rumah dan mendengar suara teriakan minta tolong di luar rumahnya. Menurut Agung, dirinya sama sekali tidak mengetahui adanya keributan tersebut. Sebab, kata Agung, suaranya tidak terdengar hingga rumahnya.

“Engga tau kalau ada cekcok. Pokoknya dengernya pas suara teriakan minta tolong, tapi awalnya saya ngediemin. Terus setelah terus menerus teriak minta tolong. Baru kita keluar untuk melihat,” kata Agung saat ditemui di lokasi, Rabu 19 Januari.

Rumah pelaku Tebas Leher Rentenir Hingga Tewas/ Foto: Muhamad Jehan

“Pas itu yang keluar, saya, Gunawan dan ibu Dian. Nah, pas dateng ke sana (lokasi kejadian) posisi tukang gorengan sama rentenir udah tumpukan, terus darah udah mulai ngalir.” sambungnya.

Agung mengungkapkan, ketika itu dirinya sangat ketakutan dan dia segera memanggil ketua RT dan warga lain. Namun saat dirinya kembali ke lokasi kejadian, posisi korban dan pelaku sudah berpindah tempat.

“Kami berpencar nyari warga dan RT. Pas itu, kondisi sepi engga ada siapa-siapa, nah pas balik lagi setelah berpencar. Posisi udah engga tumpuk-tumpukkan. Terus golok yang tadinya ada di dalam kontrakan, posisi berubah jadi di dekat pot,” imbuhnya.

Agung mengatakan, kondisi MS sudah tidak berdaya. Sementara CS terlihat lemas masih bergerak-gerak tangannya. Agung menduga, bila pelaku berusaha membuat strategi agar terlihat lemas. Kata Agung, agar tidak diamuk warga.

“Kayanya, iyah karena warga udah banyak juga. Pokoknya si pelaku kayanya kaya lemes gitu,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, terjadi pembunuhan di Gang Sahlan, Ciputat, Tangerang Selatan. Pembunuhan itu berawal dari keributan antara penjual gorengan selaku nasabah, ditagih utang oleh rentenir sebesar Rp350 ribu.

Menurut Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Sarly Sollu, pelaku belum bisa bayar utang tersebut. Hal itu yang membuat rentenir kesal lalu memukul kepala pelaku. Dan pemukulan itu juga yang membuat keributan semakin besar dan menjadi-jadi.

Rumah pelaku Tebas Leher Renternir Hingga Tewas/ Foto: Muhamad Jehan

“Namun CS ini belum ada uang, sehingga NS tersulut emosinya. Terjadilah pemukulan pada bagian kepala, berdasarkan hasil keterangan pelaku penganiayaan (CS),” katanya.

“Karena CS tidak terima pemukulan yang dilakukan NS ini, kemudian dia balik akhirnya terjadi duel. NS mengambil pisau terlebih dahulu kemudian menyabet daripada bagian tubuh bagian CS. Kemudian CS ini juga memang (melihat) parang ada di situ, lalu mengambil dan langsung menebas bagian leher depan korban,” ucapnya.

Atas kejadian itu, NS meninggal di lokasi kejadian. Sementara itu, pelaku harus menjalani perawatan di RS IMC Ciputat, karena terkena sayatan pisau.

Setelah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit IMC Ciputat, pelaku pembunuhan rentenir di Tangerang Selatan (Tangsel) ditangkap pihak kepolisian.

Kasat Reskrim Tangerang Selatan, AKP Aldo Primananda Putra membenarkan penangkapan tersebut. Kata Aldo, CS (37) langsung ditetapkan sebagai tersangka sejak kemarin, Senin 17 Januari.

“Sudah diambil keterangan, sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak kemarin,” kata Aldo saat dikonfirmasi.