Suap Istri Bandar Narkoba Berujung Pencopotan Sederet Pejabat Polrestabes Medan
Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak/FOTO: Satria H-VOI

Bagikan:

MEDAN - Polda Sumatera Utara mengambil langkah tegas dengan mencopot beberapa pejabat Polrestabes Medan. Pencopotan ini buntut dari dugaan suap istri bandar narkoba.

Dugaan ini pun muncul berdasarkan hasil persidangan kasus kepemilikan narkoba. Di mana, anggota polisi Satnarkoba Polrestabes Medan sebagai terdakwa.

Dalam persidangan itu, sejumlah nama pejabat terseret. Termasuk Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko.

Kapolda Sumatera Utara, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak menyatakan sudah menarik Kasat Narkoba Polrestabes Medan. Saat ini pun sedang dalam proses pemeriksaan.

"Kasat narkobanya sudah kita tarik, sebagai pemimpin dia sudah kita tarik, semua sudah kita copot itu. Sekarang dalam proses pemeriksaan, Pamen Yanma Polda Sumut," kata Irjen Panca di Medan, Senin, 17 Januari.

Selain Kasat Narkoba menjadi Pamen Yanma, Panca juga berbicara mengenai peluang pencopotan terhadap Kapolrestabes Medan. Hanya saja, prosesnya masih menunggu beberapa hal.

"Sebentar akan saya lakukan tenang saja," katanya

"Tapi nggak boleh gegabah. Harus benar. Kalau kasat Reskrim ke bawah sejak awal sudah saya amankan," sambungnya.

Pada kesempatan berbeda, Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Hadi Wahyudi mengatakan pencopotan terhadap Kasat Narkoba sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Keputusan mutasi berdasarkan hasil sidang etik profesi.

"Kasat narkoba sudah dimutasi sejak Agustus," ungkap Hadi.

Hasil sidang etik, kata Hadi, memutuskan Kasat Narkoba Polrestabes Medan bersalah. Dia dinilai tak bisa mengawasi jajarannya.

"Terbukti dari hasil sidang disiplin lalai dalam pengawasan kepada anggotanya," kata Hadi.

Bahkan, dalam persoalan dugaan penerimaan suap dari istri bandar narkoba ini, ada pejabat Polrestabes Medan lainnya yang ikut dicopot. Dia merupakan Kanit Reserse Narkoba.

Hanya saja, Hadi tak merinci alasan di baliknya. Termasuk peran atau keterlibatan dalam penerimaan suap tersebut.

"Kanit AKP Paul (juga dimutasi, red)," kat Hadi.