Longgarkan Pembatasan COVID-19 di Tengah Ancaman Varian Omicron, Denmark Tawarkan Vaksin Dosis Keempat
Ilustrasi COVID-19 di Denmark. (Wikimedia Commons/Lars Plougmann)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Denmark akan menawarkan vaksinasi virus corona dosis keempat kepada warga yang paling rentan karena menghadapi rekor infeksi dari varian Omicron, menteri kesehatan negara itu mengatakan pada Hari Rabu.

Langkah itu dilakukan ketika anggota parlemen setuju untuk melonggarkan pembatasan pada akhir minggu, termasuk membuka kembali bioskop dan tempat musik, karena tingkat rawat inap dan kematian telah stabil meskipun ada lonjakan kasus.

"Semakin luas infeksi di masyarakat, semakin besar risiko infeksi akan mencapai kita yang paling rentan," kata Menteri Kesehatan Denmark Magnus Heunicke, melansir Reuters 13 Januari.

"Kami sekarang memulai babak baru, yaitu keputusan untuk menawarkan pukulan keempat kepada warga yang paling rentan," jelasnya kepada wartawan.

Denmark mengalami lonjakan infeksi harian COVID-19 pada pertengahan Desember, mendorong pembatasan baru.

Namun, meski tingkat infeksi tetap mendekati tingkat rekor di atas 20.000 per hari, penerimaan dan kematian di rumah sakit telah stabil pada tingkat di bawah tahun lalu.

"Kami berada dalam posisi yang lebih baik daripada yang kami perkirakan dan takutkan," ungkap Soren Brostrom, kepala Badan Kesehatan Denmark.

"Kami sekarang dapat mengatakan dengan lebih pasti bahwa varian virus baru ini, yang sekarang dominan, menyebabkan lebih sedikit penyakit," paparnya.

Terpisah, anggota Parlemen Denmark setuju untuk membuka kembali teater, bioskop, museum, taman hiburan dan kebun raya, dan mengizinkan penonton terbatas di acara olahraga dalam dan luar ruangan.

Denmark memiliki dukungan tinggi untuk vaksinasi COVID-19, dengan empat dari lima menerima dua tusukan dan lebih dari setengah populasi menerima tiga tusukan.

Rencananya, dosis vaksin keempat akan diluncurkan ke warga negara yang paling rentan akhir pekan ini. Otoritas kesehatan juga mempertimbangkan untuk menawarkan suntikan keempat kepada orang tua dan orang-orang di panti jompo.

Data dari otoritas penyakit menular top Denmark, Statens Serum Institut (SSI) menunjukkan, orang yang tidak divaksinasi lima hingga enam kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit setelah terkena virus daripada mereka yang divaksinasi.

Untuk diketahui, regulator obat Uni Eropa (EMA) sebelumnya telah menyatakan keraguan tentang perlunya dosis keempat, mengatakan tidak ada data untuk mendukung pendekatan ini karena mencari informasi lebih lanjut tentang varian yang menyebar cepat.

Sementara, rekan sesama anggota Uni Eropa Hungaria mengatakan sedang mempertimbangkan untuk memberikan vaksin dosis keempat. Adapun Chili dan Israel telah memulai peluncuran.