JAKARTA - Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengkonfirmasi bahwa penarikan kontingen penjaga perdamaian Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) pimpinan Rusia dari Kazakhstan akan dimulai pada 13 Januari Ini.
dalam pertemuan pusat operasi darurat di Almaty, layanan pers kepresidenan melaporkan pada hari Rabu.
"Besok (hari ini), penarikan terorganisir dari kontingen penjaga perdamaian CSTO akan dimulai. Saya mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin negara yang terlibat Menggunakan kesempatan itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada perintah kontingen untuk pekerjaan yang diselesaikan selama beberapa hari ini," ujarnya dalam pertemuan pusat operasi darurat di Almaty, menurut layanan pers kepresidenan, mengutip TASS 12 Januari
"Kehadirannya sendiri dari kontingen penjaga perdamaian CSTO di Kazakhstan, termasuk Almaty, memainkan peran yang sangat besar dari sudut pandang menstabilkan situasi di negara kita," sambung Presiden Tokayev.
Menurutnya, hal ini memiliki signifikansi psikologis yang besar dalam membelokkan agresi teroris dan bandit.
"Misi tersebut dinilai sangat sukses. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan saya - para kepala negara," puji Presiden Kazakhstan.
Menurut layanan pers, selama pertemuan tersebut presiden menerima laporan "berkat keputusannya mengirim pasukan tambahan ke Almaty, termasuk kontingen penjaga perdamaian CSTO, kota itu diselamatkan dan dilawan teroris."
Menurut Kepala Administrasi Almaty Bakytzhan Sagintayev, semua fasilitas pasokan panas, energi, air dan gas di kota berfungsi seperti biasa. Fasilitas ritel dan katering, pasar, pompa bensin dan perusahaan industri kembali beroperasi, transportasi umum mulai beroperasi kembali.
"Presiden menginstruksikan komisi pemerintah bersama dengan otoritas Almaty untuk memulihkan objek infrastruktur secepat mungkin, termasuk bangunan lembaga negara, penegakan hukum dan struktur khusus, sistem pengawasan video. Selain itu, dukungan akan diberikan kepada pengusaha yang terkena dampak," sebut layanan pers.
BACA JUGA:
Untuk diketahui, protes menentang kenaikan harga bahan bakar meletus di beberapa kota Kazakh pada 2 Januari, meningkat menjadi kerusuhan massal dengan gedung-gedung pemerintah digeledah di beberapa kota beberapa hari kemudian.
Kekerasan berikutnya menyebabkan sejumlah orang terluka, dengan korban jiwa juga dilaporkan. Presiden Kazakh Kassym-Jomart Tokayev beralih CSTO, meminta bantuan dari blok yang dipimpin Rusia, sebelum akhirnya mengumumkan hukum dan ketertiban dipulihkan ke semua wilayah negara itu pada pagi hari tanggal 7 Januari.