JAKARTA - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova melontarkan sindiri pedas terhadap Barat, terkait dengan kehadiran pasukan koalisi Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) pimpinan Rusia.
Zakharova menyebut tindakan sah dan profesional dari pasukan CSTO di Kazakhstan menyebabkan kejengkelan yang dapat dimengerti di pihak Barat. Sebelumnya, Presiden Kazakhstan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengapresiasi keberhasilan pasukan CSTO, menyebut mereka akan keluar dari negara itu dalam dua hari setelah kondisi stabil kondusif.
"Tentu saja, (tindakan CSTO di Kazakhstan) menyebabkan gangguan (di Barat). Saya dapat sangat memahami, karena semua operasi mereka (Barat) telah menyebabkan kebalikannya, kegagalan," ujarnya mengutip TASS 12 Januari.
"Saya dapat sangat memahami kemarahan dan kebencian dari orang-orang di Barat saat ini, mengkritik mengungkapkan kebingungan mereka mengenai tindakan CSTO dan permintaan Kazakhstan, mengingat apa yang telah mereka lakukan dengan Afghanistan," terang diplomat itu, mengomentari kritik terhadap operasi penjaga perdamaian CSTO di Kazakhstan.
Menurut Zakharova, Barat terus menyebut Rusia 'negara agresor', terlepas dari kenyataan upaya CSTO bersama memungkinkan untuk menghentikan pertumpahan darah di Kazakhstan.
"Apakah Anda ingin (Barat) senang dengan betapa terkoordinasi dengan baik, tepat dan sah tindakan negara-negara yang bukan bagian dari blok mereka? Tentu saja mereka tidak akan melakukan itu, mereka akan keluar dari jalan mereka untuk berpura-pura bahwa seluruh cerita ini tidak sah, ilegal. Bahwa Rusia adalah agresor sekali lagi," kritik Zakharova.
"(Itu) operasi yang mengarah pada stabilisasi situasi (di Kazakhstan), khususnya memungkinkan untuk menghentikan pertumpahan darah, yang, sayangnya, menyebabkan sejumlah besar korban," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Zakharova mengatakan beberapa perwakilan Amerika Serikat (AS) tidak mengerti apa yang terjadi di Kazakhstan dan menganggapnya sebagai posisi resmi Washington.
Diplomat itu mengomentari pernyataan sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki, bahwa Amerika Serikat memiliki pertanyaan tentang legalitas permintaan otoritas Kazakhstan untuk menggunakan kekuatan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) di negara itu.
"Semua orang terbiasa dengan kenyataan bahwa beberapa perwakilan Washington tidak memahami segalanya, menganggapnya sebagai posisi Amerika Serikat," tulis Zakharova di saluran Telegramnya.
Amerika Serikat memantau dengan cermat laporan adanya pasukan penjaga perdamaian dari CSTO pimpinan Rusia, yang dikerahkan ke Kazakhstan. Dan memiliki pertanyaan tentang apakah mereka diundang secara sah ke negara itu.
"Kami memantau dengan cermat laporan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif telah mengirim pasukan penjaga perdamaian kolektifnya ke Kazakhstan," kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki pada konferensi pers Kamis lalu, seperti mengutip Reuters.
BACA JUGA:
"Kami memiliki pertanyaan tentang sifat permintaan ini dan apakah itu undangan yang sah atau tidak. Kami tidak tahu saat ini," sebut Psaki.
Untuk diketahui, Presiden Tokayev mengatakan misi CSTO yang legitimasi dan durasinya dipertanyakan oleh Washington dan memicu tanggapan marah dari Moskow, berjumlah 2.030 tentara dan 250 perangkat keras militer.
Pada Hari Selasa, dia mengatakan misi utama CSTO telah berhasil diselesaikan. Koalisi pasukan tersebut akan memulai penarikan bertahap dalam dua hari dan ditarik sama sekali.