Bagikan:

LEBAK - Sejumlah permukiman di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten tergenang banjir karena saluran drainase menyempit juga terdapat tumpukan sampah sehingga arus debit air tidak berjalan lancar.

"Kami menduga genangan banjir itu sehubungan banyaknya pembangunan perumahan, " kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama dikutip Antara, Rabu, 12 Januari.

Banjir yang menerjang beberapa permukiman penduduk itu di antaranya di Kampung Sawah, Papanggo, Komdik, Baturambang, Palaton, Komplek Depag, Sentral, Dukuh dan Komplek Mandala.

Selain itu juga sejumlah ruas jalan protokol terendam banjir, seperti Jalan Siliwangi, Sunan Kalijaga, Sunan Giri dan Sunan Bonang.

Banjir yang melanda permukiman warga juga ruas jalan itu akibat diterjang curah hujan berlangsung selam tiga jam mulai pukul 16.00 WIB sampai pukul 19.00 WIB.

Bahkan, banjir tersebut sampai pukul 21.00 WIB belum surut,terlebih curah hujan ringan masih terjadi.

"Kami minta warga di pemukiman yang tergenang banjir agar meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi risiko kebencanaan," kata Febby.

Menurut dia, BPBD Lebak hingga kini terus mengoptimalkan kesiagaan menghadapi bencana alam sehubungan BMKG mengeluarkan peringatan curah hujan tinggi mulai tanggal 1 sampai 15 Januari 2022.

Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan, terutama banjir dan longsor.

Saat ini, kata dia, BPBD Lebak mengerahkan pompa penyedot air yang menggenangi rumah warga.

Disamping itu juga perahu karet untuk mengevakuasi warga yang tergenang banjir setinggi 120 centimeter akibat luapan sungai.

"Kami saat ini mengkonsentrasikan evakuasi dan membantu penyedotan air banjir dengan menggunakan mesin pompa, " katanya.

Sementara itu, Rudi, warga Komplek Depag Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku dirinya merasa senang rumah miliknya yang tergenang banjir setinggi 60 sentimeter disedot pompa mesin dari BPBD setempat.

"Kami banyak terimakasih kepada BPBD yang membantunya dan kondisi genangan air kembali surut, " kata Rudi.