JAKARTA - Nama ustaz kondang Abdul Somad mendadak trending di Twitter, Selasa, 11 Januari. Munculnya nama Abdul Somad usai pihak berwajib menetapkan mantan politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean sebagai tersangka di kasus ujaran kebencian bernuansa SARA.
Pada 2019 lalu, ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) heboh di berbagai lini media sosial. UAS menyebut ada jin kafir di dalam patung salib. Imbasnya, UAS dilaporkan ke pihak berwajib, baik di Bareskrim Polri, Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Polda Metro Jaya karena dianggap mengganggu ketertiban umum.
Atas heboh ini, UAS kemudian diundang Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memberikan klarifikasi atas ceramah viralnya tersebut. Redaksi menyajikan kembali klarifikasi UAS sebagaimana dilansir dari Youtube KOMPASTV, dilansir Selasa, 11 Januari. Video klarifikasi UAS diunggah pada 21 Agustus 2019.
UAS menyebutkan, ceramah viralnya tersebut adalah jawaban atas pertanyaan jemaah di Masjid Agung An-Nur Provinsi Riau bukan tema kajian. Setiap Sabtu subuh, UAS memiliki jadwal memberikan materi selama 1 jam di masjid tersebut.
"Ketika itulah ada masyarakat yang bertanya lalu saya menjawab maka video itu adalah menjawab pertanyaan," ujar UAS.
BACA JUGA:
Selanjutnya, ceramah disampaikan di tengah komunitas masyarakat muslim di dalam masjid, di tempat tertutup di tengah umat Islam dan dalam kajian khusus Sabtu subuh.
"Bukan di tabligh akbar di tanah lapang stadion sepak bola, bukan di waktu ramai tapi pengajian. Saya sedang menjelaskan akidah keyakinan seseorang muslim sebagaimana dalam Islam diajarkan ‘sesungguhnya malaikat tidak masuk ke dalam rumah dan masjid jika di dalamnya ada patung’. Patung adalah tempat tinggal jin,” sambung UAS. “Kalau saya harus meminta maaf, berarti ayat tersebut harus dibuang. Na’udzubillah,” lanjut UAS.