JAKARTA - Rusia dan Amerika Serikat (AS) tidak memberikan tanda-tanda mempersempit perbedaan mereka mengenai Ukraina dan keamanan Eropa dalam pembicaraan di Jenewa, Swiss kemarin lantaran Moskow kembali mengulang tuntutan yang tidak dapat diterima menurut Washington.
Rusia disebut telah mengumpulkan pasukan di dekat perbatasan Ukraina, menuntut aliansi NATO yang dipimpin AS mengesampingkan mengakui negara pecahan Uni Soviet tesebut, atau memperluas lebih jauh ke apa yang dilihat Moskow sebagai halaman belakangnya.
"Sayangnya kami memiliki perbedaan besar dalam pendekatan prinsip kami untuk ini. AS dan Rusia dalam beberapa hal memiliki pandangan yang berlawanan tentang apa yang perlu dilakukan," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov pada konferensi pers, mengutip Reuters 11 Januari.
"Kami tegas dalam mendorong kembali proposal keamanan yang hanya non-starter ke Amerika Serikat," ujar Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman dalam briefing telepon terpisah setelah hampir delapan jam pembicaraan dengan Ryabkov.
Namun, Sherman juga mengisyaratkan kemungkinan kompromi bersama, dengan mengatakan Washington terbuka untuk membahas penempatan rudal di Eropa serta membatasi ukuran dan ruang lingkup latihan militer.
Washington dan Kyiv mengatakan 100.000 tentara Rusia yang bergerak dalam jarak dekat dari Ukraina dapat mempersiapkan invasi baru, delapan tahun setelah Rusia merebut semenanjung Krimea dari tetangganya.
Rusia membantah rencana semacam itu dan mengatakan pihaknya menanggapi apa yang disebutnya perilaku agresif dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Ukraina, yang condong ke Barat dan bercita-cita untuk bergabung dengan aliansi itu.
Ryabkov mengulangi serangkaian tuntutan, termasuk larangan ekspansi NATO lebih lanjut dan diakhirinya aktivitasnya di negara-negara Eropa tengah dan timur yang bergabung setelah 1997.
"Bagi kami, mutlak wajib untuk memastikan bahwa Ukraina tidak pernah, tidak akan pernah, menjadi anggota NATO," katanya. "Kami tidak mempercayai pihak lain."
“Kami membutuhkan jaminan berlapis besi, tahan air, anti peluru, dan mengikat secara hukum. Bukan jaminan, bukan pengamanan, jaminan dengan semua kata 'harus, harus', segala sesuatu yang harus dimasukkan, 'tidak pernah menjadi anggota NATO'. masalah keamanan nasional Rusia," tambahnya.
"Kami tidak akan mengizinkan siapa pun untuk membanting kebijakan pintu terbuka NATO yang tertutup," tegas Sherman kepada wartawan, dengan mengatakan Amerika Serikat "tidak akan membuat keputusan tentang Ukraina tanpa Ukraina, tentang Eropa tanpa Eropa, atau tentang NATO tanpa NATO."
Rusia mengeluh pihak AS tidak menunjukkan pemahaman tentang urgensi situasi. Meskipun tidak ada tenggat waktu. Menurut Ryabkov, Rusia tidak siap menunggu berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Ia mengatakan, Rusia perlu melihat gerakan NATO, dan kegagalan untuk menyediakan itu akan menjadi kesalahan yang akan merusak keamanan NATO sendiri.
"Rusia akan menanggapi dengan cara teknis-militer jika pembicaraan macet," ujarnya.
SEE ALSO:
Kendati demikian, Rusia tidak melihat situasi dalam pembicaraan dengan AS mengenai jaminan keamanan sebagai hal yang sia-sia.
"Saya tidak menganggap situasi ini tanpa harapan. Saya pikir kegunaan pembicaraan di Jenewa terutama pada kenyataan, kami dapat untuk pertama kalinya membahas isu-isu yang hadir sebelumnya semacam tidak terlihat," tukas Ryabkov, melansir TASS.
Adapun Sherman menggaris bawahi, jika Rusia meninggalkan pembicaraan, akan jelas bahwa tidak pernah serius tentang diplomasi.