JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri Sergey Ryabkov mengatakan pada Hari Rabu, Rusia pasti dapat bekerja sama dengan pemerintahan Donald Trump yang akan dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat bulan depan.
Berbicara dalam sebuah diskusi panel, Wamenlu Ryabkov mengulangi tuduhan Moskow, tindakan "ceroboh" oleh Barat telah meningkatkan risiko perang nuklir dan menggambarkan keamanan global sebagai sesuatu yang menyedihkan.
Wamenlu Ryabkov mengatakan, Rusia ingin ingin mengurangi potensi konflik.
"Mengelola krisis ini dan mencapai titik yang tidak terlalu goyah daripada sekarang harus dimasukkan dalam agenda diskusi hipotetis dengan Amerika," kata Wamenlu Ryabkov, dikutip dari Reuters 19 Desember.
"Apakah mungkin untuk bekerja sama dengan pemerintahan Trump? Itu pasti mungkin," jawabnya ketika ditanya tentang potensi kerja sama.
Komentarnya merupakan sinyal terbaru bahwa Moskow, setelah Trump menjabat, berharap akan adanya peningkatan hubungan bilateral yang menurut Kremlin saat ini "di bawah nol".
Bulan lalu, Presiden Vladimir Putin mengatakan komentar Trump tentang mengakhiri perang di Ukraina patut mendapat perhatian.
BACA JUGA:
Trump diketahui berulang kali mengatakan dapat segera menghentikan perang Rusia-Ukraina, namun tidak pernah memberikan rincian lebih lanjut.
Kendati demikian, Wamenlu Ryabkov menggarisbawahi, sejauh ini belum ada kontak apa pun yang terjadi antara Rusia dan tim Trump yang baru.