Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menegaskan partainya merupakan partai oposisi yang selalu mengawal kebijakan pemerintah.

Hal ini dikatakan Mardani menanggapi anggapan PKS menilai buruk kerja pemerintah lantaran kalah di pemilihan umum. Sekaligus menjawab pertanyaan Direktur Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya. 

Awalnya, Mardani membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dinilai PDIP berkinerja buruk. Mardani menyebut wajar lantaran PDIP kalah di Pilkada DKI yang lalu. 

Menurut Mardani yang paling pas menilai kerja Anies adalah masyarakat DKI. Hal ini diutarakan Mardani lewat akun Twitter-nya pada Minggu, 9 Januari. 

"Wajar penilaian PDIP buruk, kan kalah di Pilkada DKI kemarin. Apa saja yang dikerjakan Mas @aniesbaswedan, Monggo Mas Anies yang jawab. Yang paling pas menilai Mas Anies adalah warga Jakarta sendiri. Kalau partai, seringnya ada targetnya sendiri," tulis Mardani sembari membagikan berita soal dirinya membela Anies.

Cuitan Mardani pun lantas dikomentari Direktur Eksekutif Charta Politica Indonesia,

Yunarto Wijaya. Dia menanyakan ke Mardani apakah logika tersebut bisa dipakai di level nasional atau tidak. Yunarto bahkan menyebut PKS subjektif karena kalah pada Pemilu 2019. 

"Logika ini bisa jg dipake dilevel nasional gak bang? Penilaian dari PKS pasti subjektif karena kalah pas pemilu?," balas Yunarto lewat akun @yunartowijaya, Senin, 10 Januari.  

Saat dikonfirmasi VOI soal pertanyaan Yunarto, Mardani mengatakan bahwa PKS bukan berada di posisi partai yang kalah pemilu, melainkan sebagai parpol oposisi yang mengawal setiap kebijakan pemerintah.  

"PKS memfungsikan diri sebagai oposisi yang mengawal pemerintah," tegas Mardani dalam pesan singkat, Senin, 10 Januari.