Adik Gus Dur Respons Cuitan Ferdinand Hutahean 'Allahmu Lemah': Maklum, Dia Mualaf Mungkin Tak Sempat Belajar
Kasus Cuitan Ferdinand sudah dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri (DOK VOI/ILUSTRASI)

Bagikan:

JAKARTA - Adik Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Lily Wahid angkat bicara perihal cuitan Ferdinand Hutahaean 'Allahmu lemah' yang viral dan berpolemik. Apalagi penggiat media sosial Denny Siregar sempat menyamakan cuitan Ferdinand dengan pernyataan Gus Dur soal ketuhanan.

Lily mengatakan, sebagai seorang mualaf, Ferdinand belum banyak belajar sehingga secara sembarangan menyatakan hal yang tak perlu diperdebatkan.

"Maklum ya, dia memang mualaf dan juga mungkin ngga sempat belajar," kata Lily saat dihubungi VOI, Jumat, 7 Januari.

Menurutnya, Ferdinand harus belajar lebih banyak lagi sebelum bicara. Apalagi, salah satu jalan jihad adalah membuka diri terhadap pengetahuan.

Lebih lanjut, dia mengatakan polemik soal cuitan ini tidak perlu terjadi sebenarnya. Lily bilang, Allah sudah pasti kuat.

Selain itu, adik Gus Dur itu menilai Ferdinand telah salah mengartikan pernyataan kakaknya yang berisi Allah Maha Kuat sehingga tak perlu dibela dengan kekerasan.

"Sudah pasti Allah itu kuat dan enggak mungkin (lemah, red). Kalau melihat pernyataan Allah enggak perlu dibela kan memang pernyataan Gus Dur sebagai orang yang mengerti tasawuf. Tapi, kalau ferdinan yang ngomong karena mengikuti Gus Dur ya mungkin dia enggak ngerti juga kan," ungkapnya.

Sehingga, Lily meminta Ferdinand belajar lagi sebelum mengeluarkan pernyataan semacam ini.

"Iya (Ferdinand harusnya belajar lagi, red)," tegasnya.

"Karena kalau soal Allah kuat itu bagian dari keyakinan, keimanan kita kok bahwa Allah memang kuat. Jadi, enggak usah kita mendiskusikan Allah kuat atau lemah karena itu bagian dari keimanan kita," imbuh Lily.

Diberitakan sebelumnya, Ferdinand Hutahaean menjadi sorotan lantaran cuitannya di akun Twitternya @FerdinandHaean3 pada 4 Januari 2022.

"Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela,” demikian tulis Ferdinand dalam akun Twitternya, @FerdinandHaean3.

Akibat unggahan ini, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) ke Bareskrim Polri melaporkan Ferdinand ke polisi. Tak butuh waktu lama, status kasus itu naik dari penyelidikan menjadi penyidikan pada Kamis, 6 Januari kemarin.

Dalam kasus ini, Ferdinand diduga melanggar Pasal 45 a ayat 2 juncto Pasal 28 ayat 2, Undang-Undang 11 Tahun 2008 tentang ITE, dan Pasal 14 ayat 1 dan ayat 2 KUHP.