Bagikan:

JAKARTA - Partai NasDem tidak mempersoalkan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menambah posisi Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri).

Ketua DPP Partai NasDem, Saan Mustofa, menilai penambahan posisi Wamendagri lantaran ada beban kerja yang meningkat jelang Pemilu 2024.

"Tentu Presiden juga punya banyak pertimbangan (tambah posisi Wamendagri, red). Pertama terkait dengan beban kerja," ujar Saan di Gedung DPR, Kamis, 6 Januari.

Menurut Wakil Ketua Komisi III DPR itu, pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 nanti cukup berat bagi Kemendagri. "Nanti Kemendagri akan menghadapi beban yang berat, pekerjaan yang besar, dia akan ada Pemilu 2024 serentak nasional, ada pilkada ada, pilpres," jelas Saan.

Apalagi, sambungnya, dalam waktu dekat ada 272 kepala daerah yang akan habis masa jabatan dan harus diganti oleh pelaksana tugas (Plt).

"Bahkan juga nanti Mendagri harus menyiapkan para penjabat karena akan banyak kepala daerah yang sudah berakhir di tahun 2022. Ada tujuh gubernur, kan, di 2022 akan berakhir," lanjut Saan.

Sehingga, Sekretaris Fraksi NasDem DPR itu tak heran apabila kursi pimpinan di Kemendagri tersebut ditambah. Menurutnya, keputusan Presiden Jokowi masuk akal jika berdasar pada beban yang akan diemban Kemendagri.

"Menurut saya memang penting dan masuk akal kalau misalnya presiden membuat, membentuk Wamendagri," katanya.

Disisi lain, Saan juga menilai penambahan pos Wamendagri ada kaitannya dengan isu reshuffle kabinet yang selama ini dihembuskan. Mengingat ada 10 kursi Wamen kosong.

"Ya menurut saya kalau dari semua yang sudah dilakukan Pak Jokowi terkait dengan soal wamen ya dari beberapa tahun ke belakang kan sudah dibentuk banyak wamen tapi belum diisi. Nah, mungkin Pak Jokowi ingin itu semua diisi nanti bersamaan dengan reshuffle dilakukan," pungkas Saan.