Soal Calon Ketua Otorita IKN, NasDem: Yakin Presiden Jokowi Pilih Orang yang Tepat
Saan Mustopa/Foto: Antara

Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Fraksi Partai NasDem DPR RI Saan Mustofa, menanggapi 4 nama yang diisukan menjadi kandidat calon Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Yakni Bambang Brodjonegoro, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Tumiyono dan Azwar Anas. 

Menurut Saan, nama-nama yang sudah beredar merupakan orang-orang yang memiliki kemampuan memadai dalam memimpin penyelenggaraan pemerintah.

"Bambang Brojonegoro pernah menjadi Kepala Bappenas, Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) punya pengalaman di DKI Jakarta, dan Pak Azwar Anas menjadi Bupati Banyuwangi dua periode," ujar Saan, Rabu, 19 Januari. 

Wakil Ketua Pansus RUU IKN itu menegaskan, calon Kepala Otorita IKN haruslah orang yang mampu kerja maksimal untuk mewujudkan konsep pembangunan di IKN baru tersebut.

"Harus dicari orang-orang yang mau bekerja maksimal dan memiliki konsep terkait membangun Ibu Kota Negara walaupun sudah ada rencana induk," kata Saan.

Meski demikian, Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu menilai penunjukan Kepala Otorita IKN Nusantara merupakan kewenangan Presiden. Sebagaimana ketentuan yang diatur dalam RUU IKN.

Dikatakan Saan, kepala otorita harus seorang yang memiliki latar belakang teknokrat dan punya kemampuan dalam mempersiapkan, membangun dan menyelenggarakan pemerintahan. Sebab kata dia, tugas menjadi kepala otorita sangat berat.

"Presiden Jokowi akan memilih orang yang terbaik dan mampu bekerja maksimal dalam mewujudkan pembangunan di IKN baru," demikian Saan. 

Diketahui, Rancangan Undang-Undang tentang Ibu Kota Negara (RUU IKN) telah disahkan menjadi Undang-Undang dalam rapat paripurna DPR kemarin, Selasa, 18 Januari.

Dalam UU tersebut, diatur penyelenggaraan pemerintahan daerah ibu kota negara akan dipimpin oleh kepala otorita yang ditunjuk langsung oleh presiden.

Tahun lalu, Presiden Joko Widodo pernah membocorkan sejumlah nama calon kandidat kepala otorita. Salah satu yang paling disorot adalah mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. 

“Kandidatnya ada banyak. Satu Pak Bambang Brodjonegoro, dua Pak Ahok, tiga Pak Tumiyono, empat Pak Azwar Anas," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020.

Sebagai informasi, Bambang Brodjonegoro pernah menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi. Dia tercatat sebagai orang yang ikut merencanakan pemindahan ibu kota baru kala menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional.

Kedua, adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sudah rahasia umum, kedekatan dirinya dan Jokowi terbangun saat bersama-sama memimpin ibu kota DKI Jakarta. Ahok kini duduk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Nama ketiga adalah Tumiyono. Saat ini ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Emiten konstruksi pelat merah ini memiliki sejumlah proyek dalam pembangunan ibu kota negara atau ibu kota baru.

Nama terakhir yang disebut Jokowi berpotensi menduduki Kepala Otorita Ibu Kota Negara adalah politikus PDIP Abdullah Azwar Anas. Eks Bupati Banyuwangi itu kini menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).