2 Hari Sebelum Tertangkap KPK, Wali Kota Bekasi ke Bantargebang dan Bicara Pembangunan Merata
Foto via Pemkot Bekasi

Bagikan:

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja menangkap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi atau biasa dipanggil Kang Pepen, Rabu 5 Januari. Dua hari sebelumnya, Rahmat Effendi sempat ke Bantargebang dan bicara soal pembangunan yang merata.

Di sana, orang nomor satu Bekasi ini untuk memastikan pembangunan di wilayah Bantargebang berjalan dengan optimal dan memiliki manfaat bagi masyarakat Kota Bekasi, khususnya masyarakat wilayah Bantargebang.

Kehadiran Wali Kota didampingi oleh Kepala OPD Terkait, Camat Bantargebang Warsim, Jajaran Lurah se-Kecamatan Bantargebang serta Tokoh Masyarakat wilayah Kecamatan Bantargebang.

Ada beberapa lokasi yang ditinjau langsung oleh Wali Kota. Mulai dari Sumur Artesis di samping Kel Sumurbatu, Rencana Pembangunan Kolam Lele di RW 001 Kelurahan Sumurbatu, Sekolah Negeri Terpadu di RT 002/003 Kel Cikiwul, Rencana Pembangunan Folder Air di RW 004 Kelurahan Cikiwul, Rencana Pembangunan Gedung serbaguna di Masjid Ar-Ramdhan Rt 002/005 Kelurahan Cikiwul, Relokasi Lapangan Volly Napoleon dan Perluasan Masjid Al-Jihad yang berada di Komplek Kelurahan Ciketingudik, Jembatan Crossing Jalan PP RT 003/003 dan RT 003/002 Kelurahan Ciketingudik.

"Melihat langsung beberapa lokasi di wilayah Bantargebang, memastikan pembangunan bisa merata serta optimal,” jelas Wali Kota Bekasi dilansir dari Pemkot Bekasi, Senin 3 Januari.

Lanjut Rahmat mengatakan ”Saya ingin pembangunannya dirasakan langsung oleh masyarakat Bantargebang. Saya optimis, yang penting benar-benar semua niatnya sama untuk bisa memiliki nilai manfaat bagi masyarakat dan tentunya ini harus komitmen bersama," tegasnya.

Rahmat mengatakan, perencanaan pembangunan di Wilayah Bantargebang memfokuskan berbagai aspek pendidikan, kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.

“Tentunya rencana pembangunan ini memiliki fokus tersendiri diantaranya aspek pada peningkatan pendidikan, kesejahteraan dan kesehatan masyarakat,” tutupnya.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pepen, sapaan Rahmat Effendi menjabat Wali Kota Bekasi sejak 3 Mei 2012 menggantikan Mochtar Mohamad yang tersandung masalah korupsi.

Pria kelahiran 3 Februari 1964 itu terpilih kembali dalam pilkada dan menjadi wali kota periode 2013-2018 dan 2018-2023.

Pada periode 2013-2018, Rahmat didampingi Akhmad Syaikhu. Kemudian, periode 2018-2023 didampingi Tri Adhianto Tjahyono.

Rahmat adalah pejabat yang berasal dari Partai Golkar dan menjabat Ketua DPD Golkar Kota Bekasi hingga saat ini.