Bagikan:

JAKARTA - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono menyinggung nama Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono saat bicara terkait penjabat (Pj) yang akan ditunjuk untuk mengisi kekosongan jabatan Gubernur DKI nanti.

Diketahui, jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan berakhir pada Oktober 2022 mendatang. Sementara, Pilkada DKI masih akan berlangsung pada tahun 2024.

Gembong memandang, Heru menjadi salah satu orang yang cocok untuk menjadi Pj Gubernur DKI selama dua tahun mendatang. Sebab, Heru punya latar belakang sebagai Wali Kota Jakarta Utara pada 2014 dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta pada 2015.

"Kalau secara pribadi, Pak Heru baik. Penguasaan persoalan Jakarta saya kira oke," kata Gembong kepada wartawan, Kamis, 6 Januari.

Meski demikian, Gembong mengaku belum tahu siapa yang akan dipilih menjadi Pj Gubernur DKI. "Apakah pilihan jatuh kepada Pak Heru? kan kita enggak tahu," ucapnya.

Lagipula, kata dia, pemilihan Pj yang mengisi sementara jabatan kepala daerah merupakan kewenangan Kementetian Dalam Negeri (Kemendagri), sebelum diusulkan kepada Presiden Jokowi.

Yang jelas, Gembong berharap Pj Gubernur DKI adalah sosok yang sudsh memahami berbagai persoalan yang ada di Jakarta. Sehingga, dia sudah mampu memilah program mana yang mendesak untuk dieksekusi tanpa membutuhkan penyesuaian dalam waktu lama.

"Kalau kita berharap (Pj Gubernur DKI) orang yang paham dengan persoalan Jakarta. Kenapa? Supaya sisa waktu selama jadi penjabat itu, dia mampu menyelesaikan sisa-sisa kerjaan Anies yang tereksekusi. Harapan kita itu aja," ungkap Gembong.