JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap punya sejumlah fokus utama untuk dikerjakan di tahun ini. Tak hanya itu, Ketua KPK Firli Bahuri juga punya harapan agar semakin dipercaya oleh publik.
Saat apel pagi pada Senin, 3 Januari di Gedung Merah Putih KPK, Firli Bahuri mengungkap harapannya agar mereka semakin dipercaya. Tak hanya itu, dia juga berharap internal lembaganya semakin solid.
"Harapan besar tahun 2022 adalah KPK akan semakin dipercaya dan kita semua pegawai KPK ada dalam satu suara untuk membaktikan diri kepada Ibu Pertiwi," kata Firli seperti dikutip dari keterangan tertulisnya.
Dia meminta seluruh pegawainya terus bekerja sama dan mampu bersinergi dengan kementerian/lembaga lainnya. Sehingga, upaya pemberantasan korupsi dapat tewujud.
Tak hanya itu, ada sejumlah pekerjaan yang akan diselesaikan di tahun ini. Termasuk, laporan Akuntabilitas Kinerja Lembaga Pemerintahan yang menjadi tanggung jawab administrasi selain kinerja tahunan dan evaluasi kinerja bersama Dewan Pengawas KPK.
Kemudian, Firli mendorong strategi trisula pemberantasan korupsi terus dilaksanakan seluruh jajarannya. Masing-masing bagian di internal punya tugasnya.
BACA JUGA:
Dia memerinci, sekretariat jenderal memiliki tugas untuk untuk menyelesaikan semua regulasi, prosedur, dan sarana kerja.
Selanjutnya, Kedeputian Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK harus menjalankan program untuk peningkatan budaya antikorupsi masyarakat dan penyelenggara negara. Kedeputian Pencegahan dan Monitoring KPK harus membuat kajian sistem baik di kementerian dan lembaga.
Sedangkan, Kedeputian bidang Penindakan tetap melakukan penindakan dengan tunduk kepada asas dan tugas pokok komisi antirasuah. "KPK harus memastikan lewat pencegahan dan monitoring ini agar tidak ada satu rupiah pun dari anggaran negara yang dikorupsi," tegasnya.
Firli juga meminta seluruh upaya penindakan KPK harus didasari kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, dan proporsionalitas.
"Kemudian, Kedeputian Koordinasi dan Supervisi diharapkan bisa membuat inovasi baru dalam pelaksanaan tugasnya dan Kedeputian Informasi dan Data harus bisa memberikan semua dukungan informasi dan teknologi untuk semua tugas-tugas KPK,"
Tak hanya itu, Firli juga mengungkap sejumlah hal yang jadi fokus di lembaganya. Salah satunya adalah memperkuat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan dilaksanakan di Bali.
Hal ini dia sampaikan melalui akun Instagram miliknya @firlibahuriofficial.
"Ada beberapa hal penting untuk ditindaklanjuti KPK di tahun 2022. Antara lain keketuaan Indonesia pada G20, evaluasi anggaran 2021 dan postur anggaran APBN tahun 2022, dan target pemerintah," ungkapnya.
Seluruh fokus tersebut, sambung Firli, dilaksanakan berlandaskan evaluasi kinerja yang sudah dikeluarkan pada akhir tahun lalu.
"Evaluasi kinerja menjadi penting untuk melihat keberhasilan dan target capaian serta untuk dijadikan rencana kerja tahun 2022," tegas eks Deputi Penindakan KPK tersebut.
Meski Firli berharap bisa makin dipercaya pada tahun ini tapi Indonesia Corruption Watch (ICW) justru menilai sebaliknya. Peneliti ICW Kurnia Ramadhana bahkan mengaku pesimis jika KPK bisa kembali dipercaya.
Dia beranggapan, selama Firli Bahuri dkk masih memimpin KPK dan UU Nomor 19 Tahun 2019 belum berubah maka hal itu akan sulit terjadi.
"Kami pesimis sebenarnya KPK ke depan akan bisa memperbaiki kinerja sepanjang komposisi pimpinan KPK masih seperti saat ini dan regulasinya tidak dikembalikan seperti undang-undang KPK yang lama," kata Kurnia beberapa waktu lalu di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan.
Kurnia juga menegaskan tak punya ekspektasi apapun. Apalagi, ICW di akhir tahun lalu telah memberikan rapor merah kepada KPK karena sejumlah hal termasuk minimnya penindakan.
"Kami tidak punya ekspektasi apapun kepada KPK karena kami paham betul kondisi hari ini tidak mungkin bisa mengembalikan KPK seperti sedia kala," pungkasnya.