Kementan Kecolongan, Padahal Setiap Bulan Lakukan <i>Rapid Test</i> dan <i>Swab Test</i>
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa pihaknya secara teratur melakukan tes cepat (rapid test) dan tes usap (swab test) untuk setiap karyawan di lingkup Kementerian Pertanian (Kementan), sebagai antisipasi penyebaran COVID-19.

Hal itu diungkapkan Mentan Syahrul saat melakukan peninjauan fasilitas keamanan dan penunjang lainnya di gedung-gedung lingkungan Kantor Pusat Kementerian Pertanian sebagai mitigasi terjadinya kebakaran dan penyebaran COVID-19.

"Setiap bulan kita sudah melakukan pengecekan melalui rapid test dan swab test. Akan tetapi setiap karyawan juga tidak bisa 24 jam kita jaga karena mereka juga di rumah mereka, pergi ke pasar, atau ke tempat lainnya," kata Mentan dikutip dari Antara, Senin 24 Agustus.

Mentan menjelaskan bahwa sektor pertanian juga mengharuskan para pegawainya turun dan meninjau langsung ke lapangan atau sawah di berbagai daerah guna menjaga kondisi pangan. Namun demikian, ia memastikan jajaran pegawainya selalu menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

Seperti diketahui, dalam surat edaran tercatat 17 orang pegawai di lingkup Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan terkonfirmasi positif COVID-19, berdasarkan hasil uji swab (PCR) yang dilakukan.

Berdasarkan kondisi tersebut, Kementan pun melakukan karantina wilayah atau lockdown di Gedung C Lantai 6-9 selama tiga hari pada 24-26 Agustus 2019 untuk dilakukan disinfeksi pada seluruh ruangan.

"Dari tes swab terakhir memang ada beberapa karyawan yang positif dan saat ini sudah mendapatkan penanganan. Ruangan juga sudah kembali disterilkan. Pembagian antara WFH dan WFO juga tetap berlanjut seperti sebelumnya," kata Mentan.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono mengatakan bahwa sebagai langkah antisipatif, jajaran pimpinan Kementan terus diminta untuk melakukan langkah pencegahan secara ketat. Pertama, penyemprotan disinfektan dilakukan ke seluruh ruangan Kantor Pusat Kementan.

"Kedua, melakukan protokol kesehatan secara ketat di setiap ruangan, termasuk peningkatan imunitas tubuh masing2 pegawai," katanya.

Ketiga, yakni melakukan pengaturan sistem bekerja dari rumah (work from home/WFH), dengan tetap dapat menyelesaikan pekerjaan/tugas. Keempat, mengurangi kegiatan yang bersifat pertemuan secara fisik (sebaiknya gunakan virtual). Kelima, meningkatkan jumlah pegawai untuk melakukan rapid test.

Momon menambahkan bahwa pengawai yang terkonfirmasi positif COVID-19, sedang menjalani pengobatan dan isolasi mandiri karena umumnya mereka tidak menunjukkan gejala sakit.