Viral Video Mantan Pejabat Militer Afghanistan Dipukuli Pasukannya, Taliban: Pelaku Sudah Ditangkap
Ilustrasi Taliban. (Twitter/@HabibiSamangani)

Bagikan:

JAKARTA - Taliban menyebut telah menahan sejumlah orang yang diduga terlibat dalam pemukulan terhadap seroang mantan pejabat militer Afghanistan, yang beredar dan viral di media sosial, Rabu.

Wakil juru bicara Imarah Islam Bilal Karimi mengatakan, Imarah Islam akan menyelidiki tuduhan penganiayaan pasukannya terhadap mantan anggota pasukan keamanan.

"Pelaku sudah ditangkap dan sedang menjalani pemeriksaan. Imarah Islam akan meminta pertanggungjawaban semua orang yang melanggar hukum dan mengambil tindakan sembrono," jelasnya dikutip dari Tolo News 30 Desember.

Sebelumnya, sebuah video yang menjadi viral di media sosial menunjukkan seorang mantan pejabat militer, Rahmatullah Qadiri, dihina dan diperlakukan dengan kasar oleh anggota Imarah Islam.

Video tersebut memicu kecaman terhadap Imarah Islam oleh warga Afghanistan di media sosial, menyerukan Taliban untuk tetap berkomitmen pada amnesti umum yang disampaikan oleh Pemimpin Tertinggi Taliban Maullawi Hibatullah Akhundzada.

Namun, menurut anggota keluarga Qadiri, dia belum dibebaskan oleh Imarah Islam.

"Ayah saya masih belum dibebaskan, saya ingin melihatnya," ungkap Sangar, putra Qadiri. "Tolong lepaskan ayahku," sambung sang adik Fareshta.

Selain kuluarga, warga juga menuntut agar Imarah Islam mencegah tindakan seperti itu dilakukan oleh pasukannya.

"Video yang ada di media sosial bertentangan dengan dekrit pemimpin tertinggi Taliban dan nilai-nilai Islam dan kemanusiaan,” kata Sediq Mansour, pendiri Jarga-e-Mardom.

Sebelumnya, Human Rights Watch dalam sebuah laporan akhir November mengungkapkan keprihatinannya atas dugaan pembunuhan dan penculikan mantan pasukan keamanan.

"Amnesti yang dijanjikan kepemimpinan Taliban tidak menghentikan komandan lokal untuk mengeksekusi atau menghilangkan mantan anggota pasukan keamanan Afghanistan," kritik Patricia Gossman, direktur asosiasi Asia Human Rights Watch.

"Beban ada pada Taliban untuk mencegah pembunuhan lebih lanjut, meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab dan memberi kompensasi kepada keluarga korban," tegasnya.