Mayoritas Parpol di Kota Surabaya Dukung Machfud Arifin, PDIP: Kami Sudah Biasa Dikepung
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Wasekjen PDIP Arif Wibowo (Foto: Dokumentasi DPP PDIP)

Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut partainya telah mengundang sejumlah kader internal dari Kota Surabaya untuk melakukan penajaman peta politik menghadapi pemilihan wali kota yang akan diselenggarakan pada 9 Desember.

Hal ini dilakukan karena mereka belum menentukan calon penerus Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang telah menjabat selama dua periode di kota pahlawan tersebut.

"Barusan kami melakukan penajaman dengan mengundang dari Surabaya, sebelumnya kami sudah mengundang kader internal Surabaya untuk melakukan penajaman pemetaan politik di Surabaya," kata Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers yang dilakukan secara daring, Jumat, 21 Agustus.

Penajaman ini dirasa perlu dilakukan PDIP, sebab mereka ingin siapapun yang menggantikan Risma punya kualitas yang sama. Apalagi, selama 10 tahun kepemimpinan Risma di Surabaya banyak kemajuan.

Selain itu, Risma merupakan pemimpin yang tegas karena tidak kenal kompromi saat mengambil keputusan. Hal ini sudah terbukti pada berbagai peristiwa seperti saat dia menolak membuka jalan tol dalam kota karena bisa mengganggu taman-taman kota yang akan dibangun.

"Karena itu kami mempersiapkan diri dengan baik," tegasnya.

Lebih lanjut, terkait majunya mantan Kapolda Jawa Timur Machfud Arifin yang sudah didukung oleh Golkar PKB, PPP, PKS, PAN, Gerindra dan Demokrat tak membuat PDIP khawatir. Sebab, Hasto menilai, PDIP sudah biasa dikepung saat Pilwalkot Surabaya sejak lima tahun lalu.

Dia bercerita, partainya sempat dijegal oleh partai politik lain ketika hendak mengusung pasangan Risma dan Wisnu untuk kali kedua karena melawan kotak kosong.

"Saat itu seluruh partai mencoba menggagalkan pencalonan kedua Bu Risma dan Mas Wisnu. Kemudian ada proses di MK yang mengizinkan calon tunggal untuk berhadapan dengan kotak kosong," ujarnya.

Setelah penajaman ini, nantinya PDIP bakal mengumumkan pasangan calon wali kota Surabaya akan dilakukan berbarengan dengan kabupaten serta kota Bali meski tak disebutkan kapan waktu spesifiknya.

Hasto mengungkapkan bahwa publikasi pemberian rekomendasi di Surabaya akan dilakukan dalam waktu dekat. "Kota Surabaya dalam waktu dekat keputusan akan diambil, pengumumannya nanti akan dilakukan berdama dengan Bali dengan tema lingkungan kebudayaan, untuk mempersiapkan komitmen calon kepala daerah," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri juga mengakui sulit untuk mencari sosok pengganti Risma sebagai calon wali kota Surabaya.

"Kalau boleh saya sebut mencari Ibu Risma, menurut saya itu menjadi beban bagi saya. Luar biasa perjuangannya, dedikasi, menjadikan Kota Surabaya menjadi kota yang sekarang juga sudah terkenal di dunia. Karena apa? Karena panas dari Kota Surabaya dapat diturunkan dua derajat, itu bukan main-main, suatu pekerjaan luar biasa,” kata Megawati dalam sekolah partai bakal calon kepala daerah dari PDIP, Jumat, 21 Agustus.

Dia juga berpesan agar calon kepala daerah dapat mencontoh kesuksesan Risma dalam memimpin Kota Surabaya. Sebab, kinerja Risma sebagai kepala daerah tidak bisa diragukan lagi.