Pentolan PDIP Surabaya Mat Mochtar Membelot Dukung Machfud-Mujiaman
DOK. Istimewa

Bagikan:

SURABAYA - Tokoh senior PDI Perjuangan di Surabaya, Mat Mochtar, mendadak viral. Sebabnya Mat Mochtar terang-terangan menyatakan mendukung pasangan calon (paslon) calon wali kota dan wakil wali Kota Surabaya nomor urut dua Machfud Arifin-Mujiaman.

Padahal, PDIP merupakan partai pengusung paslon Pilkada Surabaya nomor urut satu Eri Cahyadi-Armuji. Tidak lain merupakan rival dari Machfud-Mujiaman yang diusung sembilan parpol, NasDem, Demokrat, Golkar, PPP, PAN, PKB, PKS, Gerindra, dan Hanura.

"Bagaimana tidak, orang yang saya tunggu-tunggu gak datang ke rumah. Ini malah calon lain (yang datang)," kata Mochtar, dikonfirmasi, Minggu, 25 Oktober.

Dalam video berdurasi 3 menit 11 detik itu, tampak Machfud berbincang dengan Mat Mochtar di kediamannya. Kedatangan Machfud ingin silaturahim dan meminta masukan kepada tokoh senior PDIP itu.

Mochtar menyatakan tegas tak mendukung calon yang direkom PDIP pada Pilwali 2020 kali ini. Ia mengaku bersebrangan dengan jagoan yang diusung PDIP, yakni Eri-Armudji.Meski mendukung calon lain, Mochtar menyatakan tetap tidak akan keluar dari partai yang sudah sejak lama menaunginya PDIP. 

Mochtar mendukung paslon Machfud-Mujiaman bukan tanpa alasan. Ia mengaku kecewa terhadap paslon Eri Cahyadi-Armudji. Bagaimana tidak, ketika Mochtar mengalami musibah saat adiknya meninggal, paslon Eri-Armudji tidak pernah datang ke rumahnya. 

"Malah yang datang takziah dari calon lain Pak Machfud Arifin," jelasnya.

Selain itu, Mochtar mengaku kecewa dengan rekom yang diturunkan DPP PDIP mengusung paslon Eri-Armudji. Lantaran Eri bukan kader partai, dan hanya sosok birokrat dari Pemkot Surabaya.

Mochtar kemudian menyinggung nama Whisnu Sakti yang dianggap telah disingkirkan. Padahal Whisnu merupakan seorang kader  PDIP tulen.

"Dia anak dari pak Tjip, PDI promega waktu itu yang membesarkan partai," jelasnya.

Mochtar juga menyinggung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang dianggap kacang lupa pada kulitnya. Karena alasan itu, Mochtar mengajak barisan sakit hati melawan calon yang diinginkan Risma untuk melanjutkan kepemimpinannya.

"Bu Risma jadi dua periode, siapa yang mendukung dulu?. Padahal waktu awal bu Risma ini ya tidak didukung PAC PDIP yang mendukung Shaleh Mukaddar," jelasnya.

Ditanya soal Machfud Arifin, Mochtar menjawab melalui sosok Kiai Ali Badri, yang merupakan penasihat di Ikatan Keluarga Madura (Ikamra).

"Lah saya di Ikamra ini sebagai wakil ketua. Sedangkan Ikamra sudah bulat menyatakan dukungan kepada Machfud Arifin," katanya.

Mochtar juga menambahkan soal visi dan misi calon dari PDIP yang dianggap kurang kreatif saat ini. "Buat program sendiri, jangan hanya meneruskan kebaikan. Lha wong Bung Karno aja kutitipkan bangsa ini, bukan kuteruskan bahasanya," kata Mochtar.