SURABAYA – DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya mengambil langkah tegas terhadap kader yang tak patuh terhadap keputusan DPP PDI Perjuangan yang mengusung Eri Cahyadi dan Armudji di Pilkada Surabaya.
Setelah sebelumnya memecat kader senior Mat Mochtar, kali ini giliran Anugerah Ariyadi yang diusulkan DPC PDI Perjuangan Surabaya ke DPP untuk dipecat. Seperti Mat Mochtar, Anugerah Ariyadi juga memilih mendukung lawan Eri Cahyadi-Armudji yakni Machfud Arifin-Mujiaman.
"Sekarang surat usulan memecat Anugerah Ariyadi sedang DPC PDI Perjuangan Surabaya proses. Kami mengusulkan pemecatan ini bukan tanpa alasan kuat. Tapi sudah melalui berbagai pertimbangan," ujar Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPC PDI Perjuangan Surabaya, H Sjukur Amaludin, saat dikonfirmasi, Selasa, 1 Desember.
Menurut Sjukur, tindakan yang dilakukan Anugerah termasuk pelanggaran berat di PDIP. Sebab tidak patuh terhadap keputusan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri. Apalagi, Anugerah juga telah membuat dan menyebarkan video dan suara yang isinya lebih memilih Machfud Arifin-Mujiaman.
BACA JUGA:
Tak hanya itu, lanjut Sjukur, Anugerah juga terlibat aktif dalam kampanye untuk paslon nomor 2 dan mengajak untuk memilih paslon 2.
"Kami juga dengar soal rencana Anugerah ingin keluar dari PDI Perjuangan dan bergabung kepada salah satu partai pengusung Machfud Arifin. Mungkin kalau tidak salah Anugerah gabung Partai Demokrat atau PKS," tutur Sjukur.
Dengan banyaknya pelanggaran yang telah dilakukan Anugerah itu, kata Sjukur, DPC PDI Perjuangan mengusulkan ke DPP PDI Perjuangan agar Anguerah dipecat dari kader PDI Perjuangan. "Suratnya sedang kami proses dan akan segera kami kirim ke DPP," pungkasnya.