JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta seluruh calon kepala daerah yang mendapat rekomendasi dari partainya untuk mendedikasikan seluruh pikirannya bagi masyarakat di wilayahnya.
Hal ini disampaikan Megawati saat membuka kegiatan Sekolah Partai Angkatan I yang dilakukan secara daring.
"Please dedikasikan seluruh pikiran dan nuranimu bagi seluruh rakyat Indonesia. Kalau enggak mengerti tanya pada yang mengerti, jangan sok aksi," kata Megawati dalam sambutannya, Jumat, 21 Agustus.
Dia kemudian mengancam, siapapun calon kepala daerah yang dipilih rakyatnya namun tidak menjalankan tugasnya dengan baik maka jangan berharap akan dimajukan pada periode mendatang.
"Tidak pernah saya berikan (rekomendasi lagi, red). Sudah saya bilang, ganti, ganti, ganti. Masih banyak kok, orang yang mau jadi," tegasnya.
BACA JUGA:
Lebih lanjut dia mengingatkan para calon kepala daerahnya itu tidak sombong apalagi lupa diri ketika sudah terpilih. Sebab, ketika calon kepala daerah ini terpilih dan lupa diri, maka bukan tak mungkin mereka akan terjerat dalam kasus hukum yang ditangani penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kalau pemimpinnya hanya mau jadi bupati, wali kota, setela itu lupa, lupa diri yang ada nanti masuk KPK. Masuk KPK," ungkapnya.
Padahal, ketika ada kadernya terjerat kasus hukum, hal ini membuat dirinya sedih. "Saya sangat sedih kalau melihat dari kalangan PDIP itu ada yang diambil oleh KPK. KPK itu saya yang buat loh, jangan lupa," ujarnya.
Sebelumnya, PDI Perjuangan membuka Sekolah Partai Angkatan I secara daring akibat pandemi COVID-19. Kegiatan ini, kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bertujuan untuk menggembleng para calon kepala daerah tentang politik kebangsaan.
Acara ini diikuti 129 calon kepala daerah yang diusung partai berlambang banteng tersebut. Acara ini dibuka oleh Ketua Umum dan Sekjen, Megawati Soekarnoputri dan Hasto Kristiyanto dan diikuti sejumlah pejabat partai seperti Djarot Saiful Hidayat, Komaruddin Watubun, dan Utut Adianto.
Adapun kepala daerah yang ikut diantaranya adalah calon wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka; calon gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey; hingga calon bupati Kediri Hanindhito Pramono.